Pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 Tahun 2024, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengusung tema “MPASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting” dengan slogan “MPASI Berkualitas untuk Generasi Emas”.
Pemilihan tema ini relevan dengan kondisi gizi saat ini, yaitu stunting yang masih menjadi masalah serius di Indonesia.
Perlu diperhatikan bahwa pada pemberian MPASI, bayi tetap terus diberikan ASI. Saat mulai pemberian MPASI dianjurkan sedini mungkin memberikan protein hewani dalam jumlah yang cukup.
Protein hewani mengandung asam amino esensial lebih lengkap bagi tubuh daripada sumber protein nabati. Semakin tinggi dan baik kualitas protein yang dikonsumsi maka semakin tinggi juga kadar insulin sebagai mediator pembentukan matriks tulang.
Apabila anak mengonsumsi protein hewani lebih banyak akan cenderung memiliki potensi pertumbuhan lebih baik dibanding tidak mengonsumsi makanan sumber protein hewani. Sumber protein hewani dapat diperoleh dari daging sapi, daging ayam, hati sapi, berbagai jenis ikan, telur, dan susu.
Melalui peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 ini, harapan kedepannya adalah agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menerapkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) kaya protein hewani yang optimal untuk mencegah stunting dan menciptakan generasi emas Indonesia.
Stunting, yang merupakan kondisi kurangnya pertumbuhan fisik dan perkembangan anak-anak, telah menjadi isu kesehatan global yang memerlukan perhatian mendalam.
Penanganan stunting tidak hanya menyangkut kesehatan anak secara langsung, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang pada masyarakat dan pembangunan.
Inilah mengapa penanganan stunting menjadi penting dan mengapa setiap langkah untuk mengatasi masalah ini memiliki nilai besar.
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Otak yang Terganggu
2. Peningkatan Risiko Penyakit dan Infeksi
Baca Juga: Menjaga Gizi Melalui Makanan, Peran Penting Memeringati Hari Gizi dan Makanan
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR