Nakita.id - Setiap tahun, peringatan Hari Gizi dan Makanan Nasional menjadi momen penting untuk merenungkan peran makanan dalam kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Tema yang diusung dalam peringatan ini mencerminkan isu-isu penting terkait gizi, pola makan sehat, dan tantangan global dalam mencapai nutrisi yang memadai bagi semua.
Salah satunya adalah stunting dan MPASI.
Seperti sekarang ini, di tahun 2024 tema Hari Gizi dan Makanan Nasional adalah MPASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting.
Apa maknanya?
Sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dalam menjaga kesehatan, Indonesia secara rutin merayakan Hari Gizi dan Makanan Nasional.
Melansir dari situs Sehat Negeriku Kemenkes, Hari Gizi Nasional diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada tanggal 25 Januari 1951.
Sejak saat itu, pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi Indonesia hingga akhirnya disepakati bahwa Hari Gizi dan Makanan Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari.
Perkembangan ilmu gizi di Indonesia tidak terlepas dari peran besar Prof. Poorwo Soedarmo.
Berkat kontribusinya dalam mengkampanyekan pola makan sehat dan gizi seimbang, serta mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya gizi dalam mencegah berbagai penyakit, Prof. Poorwo Soedarmo diakui sebagai Bapak Gizi Indonesia.
Hari Gizi Nasional menjadi momentum penting untuk mengajak semua pihak, mulai dari individu, keluarga, hingga lembaga pemerintah, untuk bersama-sama mengatasi masalah gizi di Indonesia.
Baca Juga: Hari Gizi dan Makanan Nasional, Ini Pentingnya Mengetahui Kebutuhan Gizi Makanan pada Anak
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR