Nakita.id - Berikut ini adalah sejumlah berita terpopuler yang dirangkum oleh Nakita pada hari Senin (22/1/2024).
1. Bahaya Anak Sering Menggigit Kuku, Ternyata Bisa Jadi Tanda Si Kecil Stres
Menggigit kuku adalah kebiasaan yang umum terjadi pada anak-anak, tetapi banyak orang tua mungkin tidak menyadari potensi bahaya yang terkait dengan kebiasaan ini. Selain menjadi kebiasaan yang kurang menyenangkan secara estetika, menggigit kuku pada anak dapat memiliki konsekuensi kesehatan dan psikologis yang serius.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bahaya-bahaya dari kebiasaan menggigit kuku pada anak dan memberikan beberapa cara efektif untuk mengatasi masalah ini.
1. Risiko Infeksi
Salah satu bahaya utama dari kebiasaan menggigit kuku adalah risiko infeksi. Kuku yang tergigit menjadi pintu masuk bagi kuman, bakteri, dan jamur ke dalam tubuh anak.
Kulit di sekitar kuku yang rusak dapat menyebabkan peradangan dan infeksi, yang pada gilirannya dapat memerlukan perawatan medis.
Infeksi dapat terjadi ketika anak menggigit kuku dengan tangan yang kotor atau ketika kuku yang tergigit menjadi terluka. Menciptakan kebiasaan mencuci tangan secara teratur dan mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan kuku dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
2. Cedera pada Kulit dan Kuku
Menggigit kuku secara terus-menerus dapat menyebabkan cedera pada kulit di sekitar kuku dan kuku itu sendiri.
Baca selengkapnya di sini
2. Cara Menghilangkan Ngorok Saat Tidur, Salah Kuncinya Ada Pada Jumlah Bantal, Kok Bisa?
Ngorok saat tidur bukan hanya dapat mengganggu kenyamanan pasangan tidur Anda, tetapi juga dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.
Ngorok atau mendengkur umumnya terjadi karena adanya penyempitan saluran udara saat tidur, yang menyebabkan getaran pada jaringan lunak di tenggorokan.
Namun, ada beberapa metode dan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengatasi ngorok dan meningkatkan kualitas tidur Anda. Berikut ini adalah beberapa tips efektif yang dapat dicoba.
1. Menjaga Posisi Tidur yang Benar
Pertama-tama, posisi tidur dapat memengaruhi tingkat ngorok. Tidur dengan posisi telentang cenderung membuat lidah dan langit-langit tenggorokan jatuh ke belakang, menyebabkan penyempitan saluran udara. Cobalah untuk tidur dengan posisi miring atau menggunakan bantal tubuh agar tetap pada posisi yang nyaman dan mendukung pengaturan saluran udara yang baik.
2. Membiasakan Diri untuk Tidur dengan Bantal Tambahan
Pemakaian bantal tambahan, terutama di bawah kepala, dapat membantu mengangkat kepala Anda sedikit lebih tinggi dari tubuh. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada saluran udara dan mengurangi kemungkinan terjadinya penyempitan yang menyebabkan ngorok.
3. Menjaga Berat Badan yang Sehat
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko ngorok karena dapat menyebabkan penumpukan lemak di sekitar tenggorokan. Menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi ngorok.
Baca selengkapnya di sini
3. Cara Menghitung Kebutuhan ASI Bayi Berdasarkan Berat Badan, Pahami Hal Penting Ini
Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik yang dapat diberikan kepada bayi dalam enam bulan pertama kehidupannya.
Penting bagi orangtua untuk memahami bagaimana menghitung kebutuhan ASI bayi berdasarkan berat badannya, karena setiap bayi memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara rinci cara menghitung kebutuhan ASI bayi berdasarkan berat badan mereka.
1. Pahami Faktor-Faktor Penentu Kebutuhan ASI
Sebelum memahami cara menghitung kebutuhan ASI, penting untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan nutrisi bayi.
Berat badan, usia, tingkat aktivitas, dan faktor-faktor kesehatan lainnya memainkan peran penting dalam menentukan jumlah ASI yang diperlukan.
2. Rujuk Tabel Kebutuhan ASI Berdasarkan Berat Badan
Ada tabel umum yang dapat membantu orangtua dalam mengukur kebutuhan ASI bayi berdasarkan berat badannya.
Tabel ini biasanya disusun oleh lembaga kesehatan dan memberikan panduan mengenai berapa banyak ASI yang seharusnya diberikan pada bayi dengan berat badan tertentu.
Baca selengkapnya di sini
Baca Juga: BERITA POPULER: Daftar Barang yang Tidak Boleh Ada di Kamar Tidur hingga Menyusui Saat Bayi Cegukan
4. Ternyata Ini Penyebab Tagihan Air Melonjak, Solusinya Hanya Lakukan Hal Tak Terduga
Tagihan air yang melonjak seringkali menjadi perhatian utama bagi banyak rumah tangga. Peningkatan yang tidak terduga dalam tagihan air dapat menimbulkan kebingungan dan stres keuangan.
Berbagai faktor dapat menyebabkan peningkatan tagihan air, dan pemahaman mengenai penyebabnya menjadi langkah pertama dalam menemukan solusi yang tepat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyebab umum peningkatan tagihan air dan bagaimana cara mengatasinya.
1. Kebocoran Pipa
Salah satu penyebab utama peningkatan tagihan air adalah kebocoran pipa. Pipa yang rusak atau bocor dapat menyebabkan pemborosan air yang signifikan.
Cek secara rutin kebocoran pipa di dalam dan di sekitar rumah, termasuk di tempat-tempat yang tersembunyi seperti bawah tanah atau di dinding.
2. Kran yang Bocor atau Tidak Tertutup dengan Sempurna
Kran yang bocor atau tidak tertutup dengan sempurna dapat menyebabkan pemborosan air yang cukup besar.
Pastikan semua kran di rumah ditutup dengan baik setelah digunakan, dan segera perbaiki kran yang bocor.
Baca selengkapnya di sini
5. Risikonya Lebih Tinggi, Ini Daftar Makanan yang Sebaiknya Tidak Dibeli Online
Dengan perkembangan teknologi dan kehidupan yang semakin sibuk, banyak orang beralih ke pembelian makanan secara online untuk kenyamanan dan efisiensi.
Meskipun membeli makanan secara daring memiliki keuntungan, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dibeli secara online karena pertimbangan kesehatan, keamanan, dan kualitas.
1. Produk Ikan Segar
Membeli ikan segar secara online bisa menjadi tugas yang risiko. Meskipun sebagian besar pedagang online menyediakan ikan yang segar dan berkualitas, tetapi risiko kerusakan selama pengiriman dapat mengancam kesegaran ikan tersebut.
Ikan yang tidak disimpan pada suhu yang tepat dapat menjadi sarang bakteri dan menyebabkan keracunan makanan jika dikonsumsi.
Jika Anda ingin membeli ikan, lebih baik melakukannya di pasar lokal atau toko yang dapat dipercaya, di mana Anda dapat memeriksa langsung kondisi ikan sebelum membelinya.
2. Buah dan Sayuran yang Mudah Busuk
Buah dan sayuran yang mudah busuk atau rusak, seperti stroberi, buah beri, dan sayuran berdaun hijau, dapat menjadi pilihan yang kurang baik untuk dibeli online.
Pengiriman yang lama atau penyimpanan yang tidak tepat selama pengiriman dapat menyebabkan buah-buahan atau sayuran tersebut menjadi lembek, busuk, atau bahkan beracun.
Baca selengkapnya di sini
Baca Juga: BERITA POPULER: Nama Bayi Perempuan Awalan Huruf T hingga 4 Kondisi Tanda-tanda Bayi Kurang ASI
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR