Bayi mungkin mengalami kesulitan menyusui karena ASI keluar dengan terlalu cepat.
Konsumsi ASI berlebihan dapat menyebabkan bayi mengonsumsi lebih banyak udara, meningkatkan risiko colic dan gangguan pencernaan.
Bayi mungkin mengalami perubahan pola BAB karena kelebihan ASI yang masuk ke dalam sistem pencernaan.
Memantau frekuensi menyusui atau memerah ASI adalah langkah awal untuk menghindari stimulasi berlebihan yang dapat menyebabkan hiperlaktasi.
Menyusui sesuai kebutuhan bayi dan tidak secara rutin atau terjadwal dapat membantu menciptakan keseimbangan yang lebih baik.
Jika Moms menggunakan pompa ASI, pastikan untuk menggunakan tingkat hisapan yang sesuai dan hanya saat diperlukan.
Mengurangi frekuensi penggunaan pompa atau waktu pemompaan dapat membantu mengurangi produksi ASI.
Prinsip ini melibatkan memberikan waktu tertentu untuk setiap payudara selama sesi menyusui.
Misalnya, memberi waktu 3-4 jam untuk satu payudara sebelum beralih ke payudara lainnya. Ini membantu mengurangi stimulasi berlebihan.
Jika hiperlaktasi disebabkan oleh gangguan hormonal atau kondisi medis lainnya, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan.
Mereka dapat memberikan saran dan tindakan yang sesuai.
Baca Juga: Jangan Buru-buru Panik! Begini Moms Cara Mengatasi ASI yang Melimpah
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR