Nakita.id - Moms ingin tahu biaya cek albumin? Ini informasinya!
Albumin adalah zat protein yang diproduksi oleh hati dan tersebar di darah.
Seseorang yang kurang protein dapat mengalami beberapa gangguan kesehatan.
Bahkan, kondisi tersebut bisa dibilang berbahaya.
Ini karena albumin memiliki fungsi seperti menjaga tekanan darah, hingga mengangkut zat seperti hormon dan obat-obatan.
Mengutip dari berbagai sumber, kekurangan albumin disebut sebagai hipoalbuminemia.
Kondisi ini bisa menyebabkan penyakit seperti:
- Efusi Pleura
- Ascites
- Atrofi Otot
Biaya cek albumin dimulai dari Rp25.000 - Rp150.000, tergantung lokasi dan kebutuhan Moms dan Dads.
Baca Juga: Estimasi Biaya USG Trans Vaginal di Rumah Sakit Seluruh Indonesia, Mulai 100 Ribuan
Moms tidak perlu melakukan persiapan khusus saat mengecek albumin.
Kalian hanya harus menjalani pemeriksaan klinis untuk mengetahui kondisi tubuh secara keseluruhan.
Moms harus menghindari obat-obatan tertentu seperti insulin, steroid anabolik dan hormon pertumbuhan.
Ini karena obat tersebut bisa berpengaruh pada hasil tes.
Prosedur cek albumin mirip dengan pengambilan darah.
Darah akan diambil sesuai yang dibutuhkan.
Kemudian sampel darah akan dikumpulkan ke dalam tabung untuk diperiksa di laboratorium.
Selanjutnya, Moms dan Dads hanya perlu menunggu hasil keluar.
1. Indikator Fungsi Hati
Albumin adalah salah satu protein utama yang diproduksi oleh hati. Oleh karena itu, pemeriksaan kadar albumin dapat menjadi indikator kesehatan hati.
Jika kadar albumin rendah, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pada hati, seperti sirosis atau hepatitis.
Baca Juga: Rincian Biaya Perpanjang Paspor Lengkap dengan Syaratnya, Apa Saja?
2. Evaluasi Status Nutrisi
Albumin juga berperan sebagai indikator status nutrisi seseorang. Kadar albumin yang rendah dapat mengindikasikan kekurangan nutrisi atau malnutrisi.
Pada kasus ini, pemeriksaan albumin membantu dokter untuk mengevaluasi keadaan gizi pasien dan merencanakan intervensi yang tepat.
3. Penyaringan Gangguan Ginjal
Albumin seharusnya tidak ditemukan dalam jumlah besar di dalam urine.
Pemeriksaan albumin dalam urine dapat membantu dalam mendeteksi adanya gangguan ginjal, terutama pada tahap awal penyakit ginjal kronis.
Kadar albumin yang tinggi dalam urine bisa menandakan kerusakan pada glomerulus, bagian kecil dari ginjal yang bertanggung jawab untuk menyaring zat-zat tertentu.
4. Pemantauan Pasien Diabetes
Pada pasien dengan diabetes, pemeriksaan albumin dapat menjadi alat penting untuk memantau komplikasi yang mungkin timbul akibat penyakit ini.
Kadar albumin dalam urine yang tinggi dapat mengindikasikan kerusakan pembuluh darah kecil di ginjal, yang seringkali terjadi pada penderita diabetes.
5. Evaluasi Penyakit Inflamasi dan Infeksi
Baca Juga: Biaya Operasi Gigi Bungsu Terbaru 2024, Apakah Ditanggung BPJS?
Kondisi inflamasi atau infeksi dalam tubuh dapat memengaruhi kadar albumin.
Oleh karena itu, pemeriksaan albumin dapat membantu dalam mengevaluasi sejauh mana tingkat peradangan atau infeksi yang mungkin sedang terjadi.
6. Menentukan Kondisi Kesehatan Umum
Pemeriksaan albumin sering kali digunakan sebagai bagian dari profil laboratorium umum untuk mengevaluasi kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Hal ini membantu dokter untuk mendapatkan gambaran lebih lengkap tentang kesehatan pasien.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR