Nakita.id - Empeng, atau disebut juga pacifier, telah menjadi salah satu perlengkapan bayi yang umum digunakan oleh orangtua di seluruh dunia.
Meskipun kontroversial dalam beberapa kasus, banyak orang tua mengandalkan empeng sebagai alat yang membantu menenangkan dan menghibur bayi mereka.
Namun, selain sebagai alat penenang, empeng juga memiliki berbagai manfaat penting untuk perkembangan dan kenyamanan bayi.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai manfaat positif yang dapat diberikan oleh penggunaan empeng pada bayi.
1. Menenangkan Bayi
Salah satu manfaat paling jelas dari penggunaan empeng adalah kemampuannya untuk menenangkan bayi.
Sifat alami mengisap pada bayi membuat empeng menjadi alat yang efektif untuk memberikan rasa nyaman dan ketenangan pada bayi yang sedang rewel atau gelisah.
Mengisap empeng dapat membantu mengalihkan perhatian bayi dari ketidaknyamanan yang mungkin mereka rasakan, seperti ketika mereka lapar atau lelah.
2. Membantu Tidur Bayi
Banyak orang tua mengandalkan empeng sebagai alat bantu untuk membantu bayi tidur.
Mengisap empeng dapat memberikan sensasi yang menenangkan dan membantu bayi untuk lebih mudah tertidur.
Baca Juga: Bolehkah Bayi Ngempeng? Inilah yang Harus Diketahui Ibu Baru
Bagi beberapa bayi, empeng juga dapat membantu mereka untuk tidur lebih lama dan lebih nyenyak dengan mengurangi kebutuhan mereka untuk mengisap jempol atau merangkak pada saat tidur.
3. Mengurangi Risiko Sindrom Kematian Mendadak (SIDS)
Meskipun masih ada perdebatan tentang korelasi antara penggunaan empeng dan risiko SIDS, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan empeng saat tidur dapat mengurangi risiko sindrom kematian mendadak pada bayi.
Pengisap empeng dapat membantu menjaga saluran napas tetap terbuka dengan mempertahankan kepala bayi dalam posisi yang lebih terangkat.
4. Pengalihan dari Kebutuhan Mengisap yang Berlebihan
Sebagian bayi memiliki naluri bawaan untuk mengisap yang sangat kuat.
Penggunaan empeng dapat membantu mengalihkan kebiasaan mengisap yang berlebihan ini, yang jika dibiarkan tanpa pengarahan, dapat menyebabkan mereka mengisap ibu jari atau benda-benda lain yang mungkin tidak higienis.
5. Mengurangi Stres pada Bayi
Bayi seringkali merasa stres atau cemas, terutama saat mereka merasa lapar, lelah, atau tidak nyaman.
Mengisap empeng dapat membantu meredakan stres ini dengan memberikan sensasi menenangkan yang mirip dengan waktu mereka mengisap saat menyusui atau minum susu dari botol.
6. Mengurangi Rasa Sakit selama Prosedur Medis
Baca Juga: Sudah Tahu Cara Membersihkan Empeng Bayi Bagian Dalam? Ikuti 3 Langkah Mudah Ini
Penggunaan empeng juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan saat bayi menjalani prosedur medis, seperti penyuntikan atau pemasangan kateter.
Mengisap empeng dapat memberikan distraksi dan kenyamanan ekstra pada bayi selama prosedur tersebut.
7. Menstimulasi Refleks Isap
Refleks isap adalah refleks alami yang dimiliki bayi sejak lahir dan penting untuk menyusui.
Penggunaan empeng secara teratur dapat membantu menstimulasi refleks isap ini, yang pada gilirannya dapat membantu meningkatkan kemampuan menyusui bayi.
8. Membantu Mengatasi Perubahan Tekanan Udara
Ketika bayi naik pesawat atau mengalami perubahan ketinggian lainnya, perubahan tekanan udara dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada telinga mereka.
Mengisap empeng selama lepas landas dan mendarat dapat membantu meredakan tekanan yang terjadi pada telinga bayi.
9. Memenuhi Kebutuhan Sensoris
Bayi memiliki kebutuhan sensoris yang berbeda-beda, dan untuk beberapa bayi, kebutuhan ini termasuk pengisapan.
Penggunaan empeng dapat membantu memenuhi kebutuhan sensoris ini, memberikan bayi stimulasi yang mereka butuhkan untuk merasa nyaman dan aman.
Baca Juga: Tips Memilih Empeng Bayi, Salah Satunya Perhatikan Ukuran dan Umur Bayi
10. Memberikan Kenyamanan dan Rasa Aman
Pada akhirnya, penggunaan empeng memberikan bayi rasa nyaman dan aman.
Sensasi mengisap empeng dapat memberikan perasaan yang akrab dan menenangkan bagi bayi, membantu mereka merasa aman di lingkungan yang baru dan tidak dikenal.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR