Pakaian yang dibiarkan basah dalam mesin cuci untuk waktu yang lama juga dapat mengakibatkan pengurangan umur pakai pakaian tersebut.
Kelembaban yang berlebihan dapat merusak serat pakaian dan menyebabkan pakaian menjadi rapuh dan mudah rusak.
Selain itu, pertumbuhan jamur dan bakteri juga dapat menyebabkan bercak dan noda yang sulit dihilangkan, yang mengurangi estetika dan kegunaan pakaian.
6. Penyusutan dan Pengerutan Pakaian
Pakaian yang dibiarkan basah dalam mesin cuci untuk waktu yang lama juga cenderung mengalami penyusutan dan pengerutan.
Proses pengeringan yang tidak merata dapat menyebabkan serat pakaian menyusut dan menyebabkan pakaian menjadi lebih kecil dari sebelumnya.
Selain itu, kelembaban yang berlebihan juga dapat menyebabkan pakaian menjadi kusut dan sulit untuk disetrika.
7. Resiko Alergi dan Infeksi Kulit
Pertumbuhan jamur dan bakteri pada pakaian yang basah dalam mesin cuci juga dapat meningkatkan risiko alergi dan infeksi kulit bagi mereka yang menggunakan pakaian tersebut tanpa mencucinya terlebih dahulu.
Jamur dan bakteri yang berkembang biak pada pakaian basah dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit, seperti ruam, gatal-gatal, atau bahkan dermatitis.
Selain itu, bagi individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, paparan terhadap bakteri dan jamur dapat meningkatkan risiko infeksi kulit yang lebih serius.
Baca Juga: Cara Membersihkan Mesin Cuci dengan Citrus, Bahan Alami Lebih Oke!
8. Kualitas Pembersihan yang Tidak Optimal
Meninggalkan pakaian basah dalam mesin cuci untuk waktu yang lama juga dapat memengaruhi kualitas pembersihan pakaian.
Air yang terperangkap dalam pakaian basah dapat menetralkan efek deterjen dan menyebabkan deterjen menjadi kurang efektif dalam mengangkat kotoran dan noda pada pakaian.
Hal ini dapat mengakibatkan pakaian tidak benar-benar bersih setelah proses pencucian.
Buka Cabang ke-14, Nikmati Kelezatan Kuliner di Justus Steakhouse Asthana Kemang
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR