Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Pusat Tekanan Rendah terpantau berada di daratan Australia Bagian Utara. Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Teluk Carpentaria dan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Laut Arafura hingga Australia bagian utara.
Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudra Hindia Barat Daya Lampung, dan di Samudra Hindia Barat Aceh dan membentuk daerah konvergensi dari Pesisir barat Sumatra Utara hingga Aceh, dan di Samudra Hindia Barat Daya Banten.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Perairan Barat Sumatra Barat hingga Kep. Bangka Belitung, dari Samudra Hindia Barat Daya Lampung hinga Selat Sunda, di Laut Jawa, dari Laut Sulu hingga Kalimantan Utara, dari Laut Sulawesi hingga Sulawesi Tengah Bagian Utara, dari Sulawesi Tengah hingga Lau Banda, di Pesisir Utara Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur, dari Teluk Cendrawasih hingga Papua Bagian Tengah.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem 20 Januari 2024, Hujan Lebat hingga Angin Kencang Dimana-mana!
Daerah konfluensi terpantau berada di Laut Jawa, d Laut Flores, di Laut Banda, di Lau Aru, dan Samudra Hindia selatan Jawa - NTT.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik/sirkulasi tertutup dan di sepanjang low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR