Menyalahkan anak secara terus-menerus juga dapat menyebabkan kehilangan motivasi dan semangat dalam diri anak.
Ketika mereka merasa bahwa upaya mereka tidak pernah dihargai atau bahwa mereka selalu dianggap gagal, mereka mungkin kehilangan minat dalam mencoba hal-hal baru atau melakukan usaha lebih lanjut untuk mencapai tujuan mereka.
Hal ini dapat menghambat perkembangan pribadi, akademik, dan profesional anak di masa depan.
Kebiasaan orang tua yang selalu menyalahkan anak dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius terhadap kesehatan mental anak.
Anak-anak yang terus-menerus ditekan dan diberi beban yang berlebihan untuk kesalahan yang tidak mereka lakukan bisa mengalami gangguan stres, kecemasan, dan depresi.
Mereka mungkin juga menjadi rentan terhadap perilaku yang merugikan diri seperti penggunaan obat-obatan terlarang atau perilaku menyimpang lainnya sebagai cara untuk mengatasi tekanan yang mereka alami.
Polanya yang selalu menyalahkan anak dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak.
Anak mungkin merasa tidak nyaman atau takut untuk berbicara terbuka dengan orang tua mereka, karena takut akan dimarahi atau disalahkan.
Ini bisa menghambat komunikasi yang sehat dan pembentukan hubungan yang kuat antara orang tua dan anak, yang sangat penting untuk perkembangan anak yang optimal.
Anak-anak yang terus-menerus disalahkan mungkin mengembangkan sikap defensif dan cenderung tidak jujur.
Mereka mungkin berusaha untuk menutupi kesalahan atau kegagalan mereka karena takut akan hukuman atau kritik lebih lanjut.
Baca Juga: Mengatur Dana Pendidikan Anak, 10 Tips untuk Merencanakan Masa Depan Mereka
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR