2. Timbulnya Efloresensi: Efloresensi adalah endapan garam yang muncul di permukaan tembok sebagai akibat dari proses penguapan air dari dalam material bangunan. Ini dapat menjadi tanda kelembapan.
3. Peningkatan Kelembapan dalam Ruangan: Kelembapan yang berasal dari tembok dapat menyebabkan peningkatan kelembapan dalam ruangan, yang dapat terasa saat udara menjadi lembab.
4. Pertumbuhan Jamur dan Bakteri: Lembap menjadi lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri. Oleh karena itu, kehadiran jamur di sekitar tembok dapat menunjukkan masalah kelembapan.
Solusi dan Pencegahan:
1. Identifikasi dan Perbaiki Kebocoran Air: Cari dan perbaiki kebocoran air segera untuk mencegah kelembapan berlebih.
2. Penanganan Ventilasi yang Baik: Pastikan ventilasi yang baik di seluruh rumah untuk mengurangi kelembapan. Gunakan kipas exhaust di dapur dan kamar mandi.
3. Penerapan Material Anti-Jamur: Gunakan cat atau bahan pelapis tembok yang memiliki sifat anti-jamur untuk mencegah pertumbuhan jamur.
4. Penanganan Efloresensi: Bersihkan efloresensi dengan sikat kering dan pastikan tembok benar-benar kering sebelum diwarnai atau dicat ulang.
5. Pemeliharaan Rutin: Lakukan pemeliharaan rutin pada tembok dan atasi masalah kelembapan segera mungkin.
6. Penggunaan Peralatan Penyerap Kelembapan: Peralatan penyerap kelembapan, seperti pengering udara atau penghilang kelembapan, dapat membantu menjaga kelembapan dalam batas yang aman.
Baca Juga: Tips Mudah Memperbaiki Tembok yang Retak Tanpa Bantuan Tukang
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR