Misalnya, jika salah satu dari Moms lebih mahir dalam memasak, maka tugas memasak dapat diberikan kepada orang tersebut, sementara tugas-tugas lainnya dapat dikerjakan oleh pasangan yang memiliki keahlian yang sesuai.
Memandang tugas rumah tangga sebagai sebuah tim akan membantu memperkuat kerjasama antara suami dan istri.
Alih-alih menugaskan tugas secara individual, cobalah untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
Misalnya, Moms dapat bekerja sama dalam membersihkan rumah pada akhir pekan atau memasak bersama saat waktu senggang.
Beri diri Moms dan pasangan kesempatan untuk belajar dan berkembang dalam menyelesaikan tugas rumah tangga.
Terkadang, pembagian tugas tidak selalu berjalan lancar, dan akan ada kesalahan atau ketidaksesuaian.
Oleh karena itu, bersikaplah fleksibel dan bersabar dalam menyelesaikan masalah yang timbul, dan selalu siap untuk berkomunikasi dan berkolaborasi.
Hindari membandingkan kontribusi atau pencapaian Moms dengan pasangan.
Setiap orang memiliki kemampuan, preferensi, dan keterampilan yang berbeda-beda, dan hal ini harus dihargai dalam pembagian tugas rumah tangga.
Fokuslah pada kerjasama dan dukungan satu sama lain, bukan persaingan.
Lakukan evaluasi secara berkala terhadap pembagian tugas rumah tangga yang telah Moms sepakati.
Baca Juga: Menikmati Waktu Bersama Pasangan Tanpa Mengeluarkan Uang, Rumah Tangga Harmonis Tapi Tetap Hemat
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR