Anak-anak yang tidak memiliki banyak teman atau dianggap tidak populer oleh kelompok sebayanya juga berisiko menjadi korban bullying.
Mereka mungkin diisolasi atau diabaikan oleh teman sebaya mereka, sehingga menjadi lebih rentan terhadap penindasan oleh pelaku bullying.
4. Anak yang Lebih Kecil atau Lebih Lemah
Anak-anak yang lebih kecil atau lebih lemah dari anak-anak sebayanya sering kali menjadi target bullying, terutama di lingkungan sekolah atau tempat bermain.
Mereka mungkin tidak mampu melawan fisik atau tidak memiliki kekuatan untuk mempertahankan diri, sehingga menjadi sasaran mudah bagi pelaku bullying yang mencari kelemahan.
5. Anak yang Sensitif atau Mudah Terganggu
Anak-anak yang sensitif atau mudah terganggu oleh kata-kata atau tindakan orang lain juga berisiko menjadi korban bullying.
Mereka mungkin merasa terluka atau terancam oleh perilaku agresif atau merendahkan dari teman sebayanya, sehingga rentan terhadap penindasan dan pelecehan.
6. Anak yang Tidak Memiliki Keterampilan Sosial yang Kuat
Anak-anak yang kurang memiliki keterampilan sosial atau kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebayanya juga cenderung menjadi target bullying.
Mereka mungkin kesulitan dalam membentuk hubungan yang kuat dengan orang lain atau memahami dinamika sosial, sehingga menjadi sasaran bagi pelaku bullying yang mencari kesempatan.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR