Nakita.id – Puasa merupakan salah satu ibadah yang penting dalam agama Islam. Sebagai orang tua, Moms dan Dads pun perlu mengajarkannya secara perlahan pada Si Kecil.
Ya, pada permulaannya, kebanyakan orang tua melatih anak untuk puasa semampunya atau setengah hari. Namun, ketika anak sudah mulai kuat, maka ia harus berpuasa full satu hari penuh.
Tapi, salah satu yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah berapa usia yang tepat untuk anak puasa full.
Jika Moms termasuk yang bingung, Moms bisa mempertimbangkan beberapa hal ini dalam menentukan usia yang tepat bagi anak untuk memulai puasa penuh. Berikut penjelasan selengkapnya.
Salah satu pertimbangan utama dalam menentukan usia yang tepat untuk anak puasa penuh adalah kematangan fisik dan mental mereka.
Anak perlu memiliki kemampuan fisik untuk menahan lapar dan haus selama waktu puasa, serta kemampuan mental untuk memahami arti dan tujuan dari ibadah puasa.
Setiap anak berkembang dengan cara yang berbeda, oleh karena itu, penting untuk memperhatikan tanda-tanda kesiapan fisik dan mental mereka sebelum memutuskan untuk memulai puasa penuh.
Kesehatan anak juga menjadi faktor penting dalam menentukan usia yang tepat untuk memulai puasa penuh.
Jika anak memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan pencernaan, diabetes, atau masalah kesehatan lainnya, lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum memutuskan apakah mereka siap untuk berpuasa penuh atau tidak.
Kesehatan anak harus selalu menjadi prioritas utama.
Sebelum anak memulai puasa penuh, penting untuk mengajarkan mereka nilai-nilai agama dan tujuan dari ibadah puasa.
Baca Juga: Puasa Syawal Digabung Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Hukum Melaksanakannya
Berbicaralah kepada mereka tentang pentingnya kesabaran, kemandirian, dan solidaritas dengan mereka yang kurang beruntung.
Selain itu, biasakan anak dengan kebiasaan berpuasa seperti sahur, berdoa, dan membaca Al-Qur’an agar mereka lebih memahami proses dan rutinitas puasa.
Sebagai langkah awal, Moms dapat memulai dengan mengajak anak untuk berpuasa parsial atau singkat selama beberapa jam dalam sehari.
Ini akan membantu anak untuk terbiasa dengan sensasi lapar dan haus yang dialami selama puasa, tanpa harus memulai dengan puasa penuh secara langsung.
Setelah mereka merasa nyaman dengan puasa parsial, Moms dapat mempertimbangkan untuk memperpanjang durasi puasanya secara bertahap.
Selama proses belajar puasa, berikan dukungan dan dorongan kepada anak untuk membantu mereka melewati tantangan yang mungkin mereka hadapi.
Jangan memaksa atau menekan mereka untuk berpuasa penuh jika mereka belum siap, tetapi berikan dorongan positif dan pujian atas usaha dan kemajuan mereka.
Memilih usia yang tepat untuk anak memulai puasa penuh adalah keputusan yang penting dan pribadi bagi setiap keluarga Muslim.
Dengan memperhatikan kematangan fisik dan mental anak, kesehatan mereka, mengajarkan nilai-nilai agama, memulai dengan puasa parsial, dan memberikan dukungan yang cukup, Moms dapat membantu anak mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalani ibadah puasa penuh dengan kesadaran dan kesiapan yang tepat.
Ingatlah bahwa kesabaran dan pengertian adalah kunci dalam mendampingi anak dalam proses ini, dan selalu prioritaskan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka di atas segalanya.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Berat Badan Turun Setelah Puasa, Ternyata Ini yang Jadi Penyebabnya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR