Nakita.id - Belajar menjadi satu-satunya hal penting agar anak dapat meraih cita-citanya.
Agar kegiatan belajar anak dapat berjalan dengan lancar, tentunya dukungan dari orangtua sangat dibutuhkan.
Bahkan, tak sedikit pula orangtua yang menyekolahkan anaknya di instansi pendidikan berkualitas tinggi.
Hal ini bertujuan agar anak bisa lebih mudah meraih cita-citanya, baik secara akademis, moral, sosial, hingga kesejahteraannya.
Seperti yang dialami oleh Laura Punsu dan Mochammad Fathirrazi Nafisandy, dimana keduanya meraih 'High Achievement' dalam ujian Cambridge International A-Level.
"Jujur, saya pas awal tahu langsung syok," ungkap Laura dalam sesi wawancara eksklusif Cambridge Festival 2024 bersama media, Rabu (28/2/2024).
"Meski begitu, saya merasa puas karena kerja keras saya bisa membuahkan hasil," lanjut Laura.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Fathirrazi, dimana awalnya syok tetapi tetap bersyukur atas hasil yang diraih.
"Saya bangga dan berterima kasih kepada teman-teman, guru, juga orangtua," ujarnya.
Sebagai informasi, Laura adalah peserta didik dari BPK Penabur Intercultural School Kelapa Gading yang masuk dalam kategori 'High Achievement' di Biology.
Juga, merupakan pemenang penghargaan kategori 'Top in Country' di Chemistry, Mathematics, Physics, serta Juara I di kategori 'Best Across' di Indonesia.
Baca Juga: Rincian Biaya Masuk SD Islam Semarang, Ada 2 Pilihan Sekolah Unggulan
Sedangkan, Fathirrazi adalah peserta didik dari SMAN Unggulan M.H. Thamrin yang masuk dalam kategori 'High Achievement' di Computer Science.
Fathirrazi menceritakan bahwa dirinya bersekolah di boarding school (sekolah asrama), dimana jadwalnya sudah sangat padat.
"Jadi, jadwal (belajar) di sekolah dan belajar untuk ujian Cambridge ini mengambil banyak banget free time saya," terang Fathirrazi saat ditanyai Nakita.
"Oleh karenanya, time management memang penting.
Kita harus bisa prioritasin mana yang urgent (genting) dan mana yang important (penting)," ujarnya.
Selain itu, dirinya juga bercerita bahwa dirinya sering belajar bersama teman-temannya di sekolah asrama selama persiapan ujian.
"Saya rasa pertukaran informasi dan efisiensi belajar itu sangat besar," jelasnya.
Sementara itu, Laura mengaku bahwa dirinya juga kesulitan membagi waktu antara sekolah dengan belajar untuk ujian Cambridge ini.
Akan tetapi, lanjutnya, yang terpenting adalah mencari waktu optimal untuk belajar.
"Kalau saya sendiri lebih fokus belajar di pagi hari.
Baca Juga: Biaya Masuk SMP Swasta di Jakarta, Siapkan Dana Pendidikan Anak dari Sekarang!
Misalnya, saya pulang sore setelah additional class, biasanya sudah jam 5 sore tuh pas sampai di rumah dan biasanya sudah lelah. Jadi, saya lebih memilih untuk tidur dulu dan bangun pagi," cerita Laura.
Uniknya, Laura mengaku bahwa dirinya biasa bangun jam 4 pagi untuk mengerjakan latihan soal ujian Cambridge.
Selain itu, keunikan lainnya yang juga dilakukan Laura adalah belajar di mobil ketika bepergian keluar.
"Setiap kali pergi, saya bawa tablet, stylus, dan kalkulator karena saya merasa fokus saat belajar di mobil," ceritanya sambil tertawa.
"Jadi, utamanya adalah tahu gaya belajar masing-masing karena masing-masing memiliki keunikannya tersendiri," tuturnya.
Ketika ditanyai Nakita bagaimana peran orangtua, Laura mengucapkan rasa syukurnya kepada orangtuanya.
"Mereka selalu sangat suportif," ucap Laura.
Laura bahkan melanjutkan, dirinya adalah orang yang tidak terlalu percaya diri.
"Jadi, setiap sebelum ujian, saya biasanya deg-degan," ungkapnya.
"Tapi, orangtua saya selalu meyakinkan kepada saya bahwa saya pasti bisa melaluinya," lanjutnya.
Baca Juga: Biaya Les Neutron Menurut Program dan Jenjang Pendidikan Anak, Yuk Simak!
Di sisi lain, Fathirrazi merasa bahwa hal paling penting yang bisa diberikan orangtuanya hanya dukungan.
Meski sering memberikan dukungan, dirinya juga menginginkan agar orangtuanya tetap memberikan keleluasaan dan kebebasan.
Setelah sesi wawancara eksklusif, Cambridge Festival 2024 juga mengadakan penganugerahan atas Penghargaan Outstanding Cambridge Learner.
Penghargaan ini diberikan atas kinerja luar biasa peserta didik dalam Cambridge IGCSE dan Cambridge International AS & A Level dalam seri ujian Cambridge yang diadakan periode Juni dan November 2023.
Dari 57 sekolah di Indonesia, 142 penghargaan akan diberikan kepada 112 peserta didik yang luar biasa.
Ini termasuk 15 penghargaan 'Top in World' untuk siswa yang memperoleh nilai tertinggi secara global dalam suatu mata pelajaran, 76 penghargaan 'Top in Country', dan 45 penghargaan 'High Achievement'.
Hadirnya penghargaan ini mengakui kinerja tinggi dalam mata pelajaran yang kurang banyak diambil di Indonesia.
Tak hanya itu. Cambridge Festival juga mengadakan sesi berbagi wawasan dari berbagai pakar industri tentang strategi untuk mencapai ilmu, pendidikan, dan karier yang lebih tinggi.
"Kami sangat senang mengadakan Cambridge Festival 2024, yang untuk pertama kalinya di Indonesia," ujar Ms. Dianindah Apriyani selaku Senior Country Manager di Indonesia, Pendidikan Internasional di Cambridge.
"Cambridge Festival 2024 menjadi wujud kontribusi nyata terhadap generasi masa depan bangsa dalam menentukan jalur yang tepat dengan standar terbaik selama acara tiga hari ini," tutupnya.
Cambridge Festival 2024 akan berlangsung selama tiga hari, 28-29 Februari di Hotel Sultan, Jakarta dan 1 Maret di Playhouse Academy, Palma Tower, Jakarta.
Baca Juga: Persiapkan Sedini Mungkin, Simak Tips Menabung untuk Pendidikan Anak
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR