Nakita.id - Kehadiran bayi dalam keluarga merupakan momen yang penuh sukacita dan harapan.
Namun, dalam beberapa kasus, bayi mungkin terlambat lahir, menyebabkan kekhawatiran dan pertanyaan bagi orang tua dan keluarga.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan penyebab bayi terlambat lahir dan beberapa hal yang perlu diketahui tentang fenomena ini.
Bayi terlambat lahir, juga dikenal sebagai kehamilan melebihi waktu yang diharapkan, terjadi ketika seorang bayi belum lahir setelah 42 minggu kehamilan atau lebih.
Rata-rata, kehamilan manusia berlangsung sekitar 40 minggu, tetapi bayi terlambat lahir bisa terjadi di mana saja setelah 42 minggu.
Bayi yang terlambat lahir memiliki risiko tertentu dan sering memerlukan pengawasan medis yang cermat selama persalinan.
1. Faktor Genetik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi waktu kelahiran bayi.
Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat bayi terlambat lahir, kemungkinan bayi mereka juga akan terlambat lahir lebih tinggi.
2. Riwayat Kehamilan Terdahulu
Wanita yang pernah memiliki kehamilan terlambat lahir sebelumnya cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hal yang sama dalam kehamilan berikutnya.
Baca Juga: Tanda-tanda Melahirkan Bayi Prematur, Ini Berbagai Sinyal Tubuh yang Harus Moms Pahami
3. Usia Ibu
Usia ibu juga dapat mempengaruhi kemungkinan bayi terlambat lahir.
Wanita yang hamil di usia 35 tahun ke atas memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki bayi terlambat lahir dibandingkan dengan wanita yang lebih muda.
4. Kondisi Kesehatan Ibu
Beberapa kondisi kesehatan ibu, seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, atau penyakit ginjal, dapat meningkatkan risiko bayi terlambat lahir.
Ini karena kondisi-kondisi tersebut dapat memengaruhi fungsi plasenta atau pertumbuhan janin.
5. Faktor Lingkungan
Beberapa faktor lingkungan, seperti polusi udara, paparan radiasi, atau paparan zat kimia tertentu, juga dapat memengaruhi waktu kelahiran bayi.
Paparan yang tinggi terhadap zat-zat ini dapat menyebabkan masalah pada sistem hormonal ibu, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi waktu kelahiran bayi.
6. Masalah Plasenta
Plasenta yang tidak berfungsi dengan baik atau terlalu kecil juga dapat menjadi penyebab bayi terlambat lahir.
Baca Juga: Tips Mengurangi Nyeri Kontraksi Jelang Melahirkan, Lebih Nyaman dan Tenang Selama Persalinan
Plasenta yang sehat dan berfungsi baik sangat penting untuk memastikan bayi menerima nutrisi dan oksigen yang cukup selama kehamilan.
7. Kelainan Janin
Beberapa kelainan genetik atau janin yang mengalami pertumbuhan terhambat juga dapat menyebabkan bayi terlambat lahir.
Kelainan ini mungkin mempengaruhi perkembangan janin dan mengganggu proses kelahiran.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR