Nakita.id - Gumoh adalah salah satu masalah yang sering dialami anak balita.
Gumoh, atau refluks dalam istilah medis, adalah keluarnya cairan, susu, atau makanan yang baru saja ditelan.
Meski tampak mengkhawatirkan, gumoh pada anak balita tergolong normal, Moms.
Ini dikarenakan kerongkongannya belum berkembang sempurna dan ukuran lambungnya masih kecil.
Selain muntah, gumoh pada anak balita biasanya disertai juga dengan sendawa, batuk, atau cegukan.
Akan tetapi, Moms perlu waspada jika gumoh disertai dengan cairan berwarna kuning/hijau atau bahkan disertai darah.
Juga, tampak sesak, lemas, rewel, sering menangis, hingga demam.
Sebab, ditakutkan anak balita memiliki tanda-tanda penyakit yang membuat Moms harus membawanya ke dokter.
Jika anak masih masa menyusui, Moms bisa posisikan kepalanya agar lebih tegak.
Pertahankan posisi tersebut setidaknya 20-30 menit setelah menyusui.
Ini bertujuan agar ASI yang diminumnya tidak keluar lagi dari kerongkongan.
Baca Juga: Mengenal Makanan yang Membuat Bayi Gumoh dan Tindakan yang Harus Dilakukan
Selanjutnya, Moms bisa memberi ASI atau susu formula dalam jumlah kecil tapi sering untuk mencegah anak balita gumoh.
Atau, jika anak sudah tidak menyusui, pastikan makanan yang diberikan dalam porsi sedikit tapi sering.
Pastikan pula untuk membuat anak bersendawa setiap sesudah menyusu atau makan.
Cara berikutnya untuk mengatasi anak balita yang gumoh adalah dengan memperhatikan ukuran dot yang digunakan.
Pasalnya, dot yang terlalu besar menyebabkan susu yang keluar terlalu banyak, sehingga membuat anak mudah tersedak dan gumoh.
Setelah menyusui anak, hindari menidurkannya langsung ya, Moms.
Pasalnya, cara ini dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko sindrom bayi mati mendadak.
Moms dapat menggendongnya terlebih dahulu selama kurang lebih 20-30 menit setelah menyusui.
Setelahnya, Moms bisa menidurkan anak dalam posisi telentang dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari badan dan kakinya.
Itu tadi cara mengatasi anak balita yang gumoh ya, Moms.
Jika masih ada pertanyaan, konsultasikan dengan dokter. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Beda Muntah dan Gumoh pada Bayi Dilihat dari Faktor-faktor Ini
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR