Nakita.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan cuaca ekstrem Kamis, 7 Maret 2024.
Dilansir laman resmi BMKG, Bibit Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara, barat daya Bengkulu yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Samudera Hindia bagian tenggara, barat daya Bengkulu.
Kemudian, sirkulasi siklonik terpantau di perairan barat Aceh dan Laut Natuna yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Natuna, Sumatera Utara dan Kalimantan Barat, serta pertemuan angin (konfluensi) di Sumatra bagian utara dan Sumatera bagian selatan.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Samudera Hindia sebelah barat Lampung, Laut Jawa, Samudera Hindia sebelah selatan Jawa, Kalimantan Selatan, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Sulawesi Utara, Laut Flores, Laut Banda, Samudera Pasifik sebelah utara Maluku Utara, dan Papua.
Selain itu, daerah konfluensi juga terpantau di Laut Jawa, NTB, NTT, dan Laut Banda.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot terpantau di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina yang mampu meningkatkan potensi tinggi gelombang di perairan sekitar Sumatra dan Jawa bag barat.
Intrusi udara kering/dry intrusion dari BBU melintasi Samudra Pasifik timur Filipina dan Laut Cina Selatan, yang mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab yaitu di sebagian besar Kalimantan, Maluku Utara, dan perairan utara Papua.
Inilah beberapa wilayah yang berpotensi hujan dan hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir hingga angin kencang, dikutip dari bmkg.go.id.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
Aceh
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Selasa 5 Maret 2024, DKI Jakarta Lebih Aman Dibanding Wilayah Lainnya di Indonesia
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR