Nakita.id - Sahur adalah waktu yang krusial selama bulan Ramadan, di mana umat Islam bersiap-siap untuk menjalani puasa sepanjang hari.
Meskipun banyak yang memilih menyiapkan makanan segar, beberapa orang memilih memanaskan lauk yang tersisa dari makan malam sebelumnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas keamanan memanaskan lauk untuk sahur serta memberikan kiat untuk menjaga nutrisi dan kesehatan.
1. Batas Penghangatan: Batasi waktu memanaskan lauk hingga tidak lebih dari dua kali.
Penghangatan berlebih dapat menyebabkan kerusakan nutrisi dan meningkatkan risiko bakteri.
2. Pastikan Suhu Tepat: Panaskan lauk hingga mencapai suhu minimal 74 derajat Celsius.
Ini penting untuk memastikan bahwa bakteri yang mungkin ada dihancurkan, mencegah risiko keracunan makanan.
3. Hindari Penghangatan Berulang: Jika makanan telah dipanaskan sebelumnya, hindari memanaskannya kembali secara berulang.
Setiap penghangatan dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri.
1. Gunakan Microwave dengan Benar: Jika memanaskan dengan microwave, pastikan makanan terpapar panas secara merata.
Arahkan lauk ke pusat oven dan atur daya microwave sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga: Bolehkah Nasi Tim untuk MPASI Bayi Dipanaskan? Ini Panduan Keamanannya untuk Para Moms
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR