Nakita.id - Wudhu adalah ritual suci yang penting dalam agama Islam, yang dilakukan sebelum melakukan ibadah shalat.
Selama bulan Ramadan, di mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa, penting untuk memastikan bahwa wudhu yang dilakukan tidak membatalkan puasa.
Berikut tata cara wudhu saat puasa agar tidak batal, sehingga umat Muslim dapat menjalankan ibadah dengan benar dan bermakna.
Wudhu adalah salah satu aspek penting dalam ibadah Islam.
Ini adalah proses pembersihan diri secara fisik dan spiritual yang dilakukan sebelum melaksanakan shalat.
Dalam Islam, wudhu memiliki beberapa manfaat, termasuk membersihkan tubuh dari najis (kotoran) dan mempersiapkan jiwa dan pikiran untuk berkomunikasi dengan Allah SWT melalui shalat.
Berikut adalah tata cara wudhu yang benar yang harus diikuti agar tidak membatalkan puasa:
Sebelum memulai proses wudhu, niatkan dalam hati untuk melakukan wudhu dengan tujuan membersihkan diri untuk beribadah kepada Allah SWT.
Mulailah dengan mencuci tangan Moms tiga kali, dimulai dari ujung jari tangan kanan, lalu ke telapak tangan, dan seterusnya. Pastikan air mencapai setiap bagian tangan.
Berkumur-kumur dengan air dalam mulut dan bersirah-sirah (membersihkan hidung dengan air) tiga kali.
Pastikan air mencapai seluruh bagian mulut dan hidung.
Basahi kedua tangan Moms dengan air, lalu gunakan telapak tangan kanan untuk menyiramkan air ke seluruh wajah, dari batas rambut hingga dagu dan dari telinga kanan ke telinga kiri.
Lakukan ini tiga kali.
Gunakan kedua tangan untuk mencuci tangan hingga siku, dimulai dari ujung jari-jari tangan, kemudian ke pergelangan tangan, lalu ke siku.
Lakukan ini tiga kali untuk masing-masing tangan.
Usapkan tangan basah Moms pada kepala mulai dari bagian depan kepala hingga bagian belakang.
Pastikan untuk merentangkan air melalui rambut. Lakukan ini hanya satu kali.
Usapkan ibu jari Moms di bagian belakang telinga dan telunjuk di bagian dalam telinga, dengan menggunakan air yang masih tersisa dari mengusap kepala.
Lakukan ini hanya satu kali.
Basahi kedua tangan Moms lagi dengan air, lalu gunakan telapak tangan kanan untuk menyiramkan air ke kaki kanan, dimulai dari jari kaki hingga pergelangan kaki.
Pastikan air mencapai setiap bagian kaki.
Lakukan ini tiga kali untuk kaki kanan, lalu lakukan hal yang sama untuk kaki kiri.
Setelah selesai melakukan wudhu, bacalah doa wudhu: "Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluhu" yang artinya "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya."
Setelah melakukan wudhu, pastikan untuk menjaga kesucian wudhu Moms dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat membatalkan wudhu, seperti kencing, buang air besar, atau tertidur dalam keadaan yang sangat lelap.
Beberapa tindakan yang dapat membatalkan wudhu dan secara tidak langsung membatalkan puasa adalah:
- Keluar Cairan yang Menyebabkan Hilangnya Kesadaran
Cairan seperti mimisan, muntah, atau batuk berlebihan yang menyebabkan hilangnya kesadaran akan membatalkan wudhu dan puasa.
- Pengeluaran Cairan dari Organ Tubuh yang Biasanya Menyebabkan Najis
Pengeluaran cairan dari organ tubuh yang biasanya menyebabkan najis, seperti air kencing, kotoran, atau mani, juga akan membatalkan wudhu dan puasa.
- Tidur yang Sangat Lelap
Tidur yang sangat lelap hingga tidak sadar juga dapat membatalkan wudhu dan puasa.
Wudhu adalah praktik suci yang penting dalam agama Islam, terutama selama bulan Ramadan ketika umat Muslim menjalankan ibadah puasa.
Dengan mengikuti tata cara wudhu yang benar, umat Muslim dapat memastikan bahwa ibadah mereka diterima oleh Allah SWT dan puasa mereka tetap sah.
Baca Juga: Tak Terima Dituding Pakai Susuk Lantaran Gaet Pria Beristri, Bella Luna : 'Aku Cuma Pakai Air Wudhu'
Penting untuk menjaga kesucian wudhu dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat membatalkannya.
Dengan melakukan wudhu dengan hati-hati dan memperhatikan prosesnya, umat Muslim dapat menjalankan ibadah dengan penuh kekhidmatan dan ketaatan.
Baca Juga: Kisah Deby Fatimah, Korban Gempa Palu Meninggal Sehabis Berwudhu & di Hari Ulang Tahunnya!
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR