Nakita.id - Setiap tahun, tanggal 21 Maret diperingati sebagai Hari Down Syndrome Sedunia, sebuah momen penting untuk meningkatkan kesadaran dan memperjuangkan hak-hak individu yang hidup dengan kondisi ini.
Down Syndrome, atau trisomi 21, adalah kondisi genetik yang disebabkan oleh kelebihan kromosom pada pasangan kromosom nomor 21.
Kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif individu, meskipun setiap orang dengan down syndrome memiliki keunikan dan potensi mereka sendiri.
Kehamilan adalah tahap penting dalam perjalanan menuju kehidupan orang tua yang bahagia, dan dalam beberapa kasus, tanda-tanda yang muncul selama kehamilan dapat mengindikasikan adanya risiko down syndrome pada bayi yang dikandung.
Meskipun diagnosis pasti hanya dapat dikonfirmasi melalui tes genetik seperti tes darah atau tes penapisan prenatal non-invasif (NIPT), mengetahui tanda-tanda potensial dapat membantu calon orang tua mempersiapkan diri secara emosional dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan setelah kelahiran.
Berikut adalah beberapa tanda yang dapat muncul selama kehamilan yang dapat menandakan kemungkinan adanya down syndrome pada bayi.
Selama kehamilan, perubahan dalam kadar hormon tertentu dalam tubuh ibu dapat menjadi tanda awal adanya risiko down syndrome pada bayi.
Hormon-hormon ini meliputi Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dan Alpha-Fetoprotein (AFP).
Peningkatan kadar HCG dan AFP dalam tes darah ibu dapat menjadi indikasi kemungkinan down syndrome.
Namun, perubahan ini juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain, oleh karena itu, diagnosis pasti memerlukan pengujian yang lebih lanjut.
Selama pemeriksaan ultrasonografi (USG) rutin selama kehamilan, dokter mungkin akan melihat tanda-tanda yang mengarah ke kemungkinan adanya down syndrome pada bayi.
Baca Juga: Simak Tanda dan Gejala Down Syndrome dalam Peringatan Hari Down Syndrome Sedunia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR