"Cukup kasih tahu saja kelebihan anak ini itu apa," ujar Mita.
"Apalagi, kita tahu bahwa Tuhan selalu menciptakan hal-hal yang baik juga," lanjutnya.
Setelah dari pihak orangtua terbuka, Mita menyebut bahwa orang lain biasanya akan lebih berempati terhadap anak dengan sindrom Down.
Seperti, melihat bagaimana cara orangtuanya bersikap di depan anak penyandang sindrom Down juga orang lain di sekitarnya.
Selain itu, psikolog pendidikan ini juga menambahkan bahwa dengan orangtua terbuka dengan keberadaan sindrom ini, anak juga membentuk persepsi baru bahwa anak penyandang Down syndrome pada dasarnya sama dengannya.
"Sebenarnya, anak kecil juga mau kok bermain dengan anak penyandang Down syndrome dan tidak membeda-bedakan," ungkap Mita.
"Karena, anak itu kan belajar semuanya dari orangtuanya," katanya menekankan.
Dalam rangka untuk mewujudkan terciptanya kesetaraan dan merubah persepsi masyarakat terhadap penyandang Down syndrome di kalangan anak-anak, Loluna dan Buumi mengadakan acara playdate spesial.
Tema playdate kali ini adalah 'This Is Who I Am', yang dirancang untuk membantu mengajarkan perbedaan kepada anak-anak, baik anak penyandang Down syndrome maupun anak lainnya.
Sehingga, anak diharapkan memiliki pemahaman yang kuat tentang keberagaman dan penerimaan terhadap individu yang unik.
Baca Juga: Hari Down Syndrome Sedunia, Bisakah Down Syndrome Disembuhkan?
Rejuvenated Youthful Skin Bersama Rangkaian Wardah 1% Microcapsule Retinol & 3% Ceramide, Formulasi Powerful untuk Hasil Maksimal
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR