Nakita.id - Moms mungkin bertanya-tanya bolehkah puasa tanpa sahur dan membaca niat? Ini penjelasannya.
Ramadan adalah waktu yang penuh berkah dan kesempatan untuk meningkatkan hubungan dengan Allah.
Pada bulan Ramadan, semua umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa.
Yakni menahan lapar dan harus dari terbut fajar hingga terbenam matahari.
Selama ibadah puasa ini, sebagian berpendapat kalau harus membaca niat puasa sebelum menjalankan ibadah ini.
Dan lagi, ada momen makan sahur yang dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa.
Lantas, bagaimana jika seseorang tidak makan sahur dan membaca niat? Apakah puasanya tetap dianggap sah?
Melansir dari berbagai sumber, jawabannya adalah tidak sahur dan membaca niat tetap menjadikan puasa sah.
Ini karena sahur dan niat puasa tidak termasuk dalam syarat sah puasa atau hal yang bisa membatalkan puasa.
Ini dijelaskan dalam Fikih Empat Madzhab Jilid 2 oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi.
Puasa Ramadan termasuk ibadan fardhu atau wajib.
Baca Juga: Manfaat Minum Air Kelapa saat Sahur, Pilihan Sehat untuk Menyegarkan Tubuh
Puasa fardhu menurut madzhab Hanafi dan Hambali hanya memiliki satu rukun saja.
Yakni menahan diri dari segala yang bisa membatalkan puasa.
Sementara niat puasa dan makan sahur bukan menjadi syarat sah puasa.
Pendapat lain disampaikan oleh Buya Yahya seperti dilansir dari laman Youtube 'Al Bahjah TV'.
Buya Yahya menyampaikan kalau puasa seseorang tanpa niat dan tanpa sahur yang disengaja hukumnya tidak sah.
"Bagi siapa pun yang tidak berniat di malam hari, tidak menginapkan niat di malam hari, dan juga tidak sahur,"
"Maka puasanya tidak sah menurut jumhur ulama," jelas Buya Yahya.
Namun, Buya Yahya menjelaskan pendapat lain dari madzhab Abu Hanifa.
Perihal fatwa harus sesuai dengan yang kerap dialami orang awam.
Puasa seseorang tetap dianggap sah jika makan sahur dan niatnya tertinggal karena benar-benar lupa dan bukan disengaja.
"Jika memang kasusnya benar-benar lupa, bukan dia main-main,"
Baca Juga: Strategi Menjaga Kesehatan dan Kebugaran Selama Puasa
"Subhanallah mungkin karena kesibukannya atau apa, sampai dia lupa tidak niat di malam harinya, sahur pun dia ingin sahur tapi bablas dia. Lalu tidak niat,"
"Pagi harinya lalu ngadu, bagaiman puasa saya?"
"Maka jawabnya, lanjutkan (puasa), dan ikut mazhab imam Abu Hanifa yang memperkenankan niat di pagi hari," papar Buya Yahya.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR