Nakita.id - Kenapa mesin cuci tidak boleh pakai deterjen bubuk? Simak selengkapnya di sini.
Mesin cuci adalah salah satu peralatan rumah tangga yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka menghemat waktu dan tenaga dengan mencuci pakaian dengan cepat dan efisien. Namun, ada aturan yang penting untuk diikuti ketika menggunakan mesin cuci, termasuk memilih deterjen yang tepat.
Salah satu pertanyaan umum yang sering diajukan adalah mengapa mesin cuci tidak boleh menggunakan deterjen bubuk.
Melansir dari berbagai sumber, ini penjelasan mendalam mengenai mesin cuci tidak boleh pakai deterjen.
Deterjen bubuk memiliki kecenderungan untuk meninggalkan residu yang tidak larut pada pakaian setelah dicuci.
Meskipun Moms mungkin tidak melihatnya dengan mata telanjang, residu ini bisa tetap ada dan menempel pada serat pakaian.
Mesin cuci modern telah dirancang untuk bekerja dengan baik dengan deterjen cair yang dapat larut lebih baik dalam air, meninggalkan sedikit atau tanpa residu.
Residu dari deterjen bubuk dapat menyebabkan iritasi kulit atau bahkan masalah pernapasan jika sisa deterjen terperangkap dalam serat pakaian.
Deterjen bubuk juga cenderung memiliki tingkat larut yang tidak konsisten.
Ini berarti bahwa tidak semua butiran deterjen akan larut sepenuhnya dalam air ketika mesin cuci berputar.
Baca Juga: Tips Aman Perawatan Pakaian Bayi, Bolehkah Mencuci Baju Bayi dengan Deterjen Bubuk?
Butiran yang tidak larut ini dapat menempel pada pakaian dan bagian dalam mesin cuci, menyebabkan penumpukan yang tidak diinginkan.
Seiring waktu, penumpukan ini dapat menyebabkan masalah pada mesin cuci dan mengurangi umur pakainya.
Sebagian besar deterjen bubuk mengandung karbonat soda, yang dapat berbahaya bagi mesin cuci. Ketika deterjen berbasis bubuk digunakan, karbonat soda dapat menumpuk di dalam mesin cuci, terutama pada bagian-bagian sensitif seperti pompa atau saluran air.
Akumulasi ini dapat menyebabkan kerusakan mesin cuci, mengurangi kinerjanya, dan bahkan memerlukan perbaikan yang mahal.
Deterjen bubuk juga dapat menyebabkan pembentukan endapan di dalam mesin cuci. Ketika deterjen tidak larut sepenuhnya, endapan dapat terbentuk di bagian-bagian mesin cuci yang sulit dijangkau, seperti selokan dan saluran pembuangan.
Endapan ini tidak hanya dapat menyumbat mesin cuci, tetapi juga menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur yang tidak diinginkan.
Selain efek negatif pada mesin cuci, penggunaan deterjen bubuk juga memiliki dampak negatif pada lingkungan.
Deterjen bubuk mengandung bahan kimia yang dapat mencemari air dan tanah ketika dibuang.
Bahan-bahan ini dapat merusak ekosistem air dan mengganggu kehidupan hewan dan tumbuhan di sekitarnya. Sebaliknya, deterjen cair sering kali lebih ramah lingkungan karena formulanya yang lebih mudah terurai.
Dalam penggunaan, keunggulan deterjen cair lebih diutamakan. Mereka lebih mudah larut dalam air, memastikan pencucian yang lebih bersih dan mengurangi risiko residu pada pakaian.
Selain itu, deterjen cair lebih mudah diukur dan dituangkan ke dalam mesin cuci tanpa risiko tumpahan atau dispersi yang tidak merata. (*)
Baca Juga: Lebih Hemat Deterjen Cair atau Bubuk? Ini yang Dirasakan Kebanyakan Orang
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR