Menurut dr. Rochani, Sp.B, Sp.U(K), hal pertama yang wajib diperhatikan oleh penderita pembesaran prostat adalah menghindari makanan maupun minuman yang manis selama lebaran.
"Ini menyebabkan frekuensi berkemihnya meningkat," terang dr. Rochani dalam acara media briefing 'RS Abdi Waluyo memberikan layanan lengkap, one-stop-care untuk pembesaran prostat jinak', Kamis (28/3/2024).
Termasuk diantaranya teh dan kopi, yang umum dikonsumsi selama lebaran.
"Jangankan waktu lebaran saja. Pada saat bulan puasa pun berbuka dengan minum teh pasti akan meningkatkan frekuensi berkemih," katanya melanjutkan.
Kepala Departemen Urologi RS Abdi Waluyo ini menambahkan untuk menghindari obat-obatan yang mengandung dekongestan seperti obat flu.
"Apabila pasien sudah menggunakan obat-obatan untuk melancarkan kecing, perlu diingatkan untuk sebisa mungkin tidak mengonsumsi obat flu yang dijual di pasaran," katanya mengingatkan.
"Karena, itu (obat flu) akan memperparah gejala pembesaran prostat dan semakin sulit untuk kencing," lanjutnya menjelaskan.
dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, Sp.U, FICS menambahkan bahwa obat flu yang dijual di pasaran memiliki sifat yang berlawanan dengan obat yang melancarkan kencing.
"Sebab, obat flu ini memiliki sifat dekongestan yang membantu meredakan hidung tersumbat," ungkap dr. Adistra.
"Jika pasien minum obat flu ini, gejala hidung tersumbat memang reda.
Tapi, yang terjadi di katup kencip akan jadi tersumbat dan ini dapat memperburuk kondisi pembesaran prostat," ujarnya.
Baca Juga: Terungkap Rahasia Memasak Ketupat dengan Cepat dalam Waktu Singkat! Trik Ini Bikin Terkejut
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR