Sistem ini menciptakan daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Timor Timur hingga Samudra Hindia barat daya Sabu, membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) dari Laut Sawu hingga Samudra Hindia barat daya Sabu, serta menyebabkan peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Australia bagian utara hingga Samudra Hindia barat daya Sabu, di sekitar siklon tropis tersebut.
Sirkulasi Siklonik terpantau berada di perairan barat Aceh, dari Laut China Selatan, Laut Banda, dan Teluk Carpentaria.
Sirkulasi-sirkulasi ini membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari Laut Sulu hingga Malaysia, Laut Arafura hingga Maluku bagian selatan, dan di Teluk Carpentaria, serta membentuk daerah konfluensi di Laut Andaman, Selat Karimata, Malaysia, dan Laut Arafura.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Samudra Hindia barat Aceh hingga Sumatera Utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Sumatera Selatan, dari Kepulauan Riau hingga Laut Jawa, dari Samudra Hindia selatan DIY hingga Bali, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Barat, dari Laut Sulawesi hingga Selat Makassar, dari Sulawesi Utara hingga Teluk Bone, dari Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Maluku Utara, dari Laut Seram hingga Maluku bagian timur, dan dari Teluk Cenderawasih hingga Papua Nugini.
Daerah konfluensi lain juga terpantau memanjang dari Selat Malaka hingga Laut Jawa.
Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.
Intrusi udara kering/dry intrusion dari BBU melintasi wilayah Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua, yang berpotensi mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab, khususnya di Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Peningkatan kecepatan angin >25 knot terpantau di Samudra Hindia barat daya Lampung dan selatan Banten, yang berpotensi meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut.
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Baca Juga: Cuaca Minggu 7 April 2024, BMKG: 27 Wilayah Waspada Cuaca Ekstrem
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR