Hadiah tersebut dibagikan sebagai bentuk rasa syukur karena telah menyelesaikan ibadah puasa selama 1 bulan penuh.
Djoko melanjutkan, pertama kali budaya THR tercetus adalah di era kabinet Soekiman Wirjosandjojo.
Hingga saat ini, masyarakat masih mempertahankan tradisi pemberian uang baru sebagai wujud kasih sayang dan rasa persaudaraan.
Melansir dari laman Kompas, kebiasaan memberikan THR Lebaran ini juga dilakukan di luar negeri.
Tepatnya di Afrika Utara pada zaman Khalifah Dinasti Fatimiyah.
Saat itu, muncul tradisi membagikan uang, pakaian atau permen kepada anak-anak atau masyarakat umum.
Ini dilakukan saat hari pertama perayaan Idulfitri.
Sementara pada akhir era Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman), kegiatan bagi-bagi pada hari Lebaran itu berubah.
Masyarakat hanya membagikan uang tunai dan ini dibagikan pada lingkup keluarga saja.
Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai tradisi pembagian uang baru di momen Lebaran.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Jangan Sampai Kebablasan, Simak Cara Cegah Berat Badan Naik Saat Lebaran
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR