Selama masa remaja, bagian emosional otak termasuk yang pertama berkembang, sedangkan korteks prefrontal, bagian otak yang berpikir, termasuk yang terakhir.
Beberapa alasan umum penyebab remaja emosional diantaranya:
- Suka menantang
- Kurang bisa menerima kenyataan
- Mencoba menekan orangtua
- Menegaskan sudah mandiri
- Mencari identitas sendiri
Selama masa remaja, perubahan otak remaja mendorong eksplorasi hal-hal baru, keinginan untuk mandiri, interaksi sosial yang lebih aktif, dan eksplorasi kreatif.
Dampak dari perubahan ini adalah bahwa remaja cenderung lebih berani mengambil risiko, lebih rentan terhadap pengaruh teman sebaya, dan sering kali merasa bingung tentang identitas diri mereka. Akibatnya, hal ini dapat menciptakan konflik dan frustrasi tambahan di lingkungan rumah.
Sementara itu, perkembangan kognitif mereka memungkinkan remaja menjadi lebih sensitif terhadap konsep keadilan dan interaksi sosial.
Merasa tidak adil dapat menyebabkan peningkatan emosi negatif.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Redakan Demam Bayi dengan Kompres Bawang Merah, Efektifkah?
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR