Nakita.id - Dalam upaya mewujudkan keluarga sehat anak berprestasi, Moms dan Dads perlu merawat dan mendidik anak dengan baik.
Salah satu tantangan orangtua dalam mendidik anak adalah ketika di fase remaja.
Banyak orangtua dari remaja mencari tahu bagaimana cara menghadapi remaja yang frustasi atau mudah marah.
Pada remaja, perubahan suasana hati bisa berlangsung dengan cepat.
Melansir Parenting for Brain, berikut ulasan mengenai penyebab remaja frustasi yang bisa diperhatikan orangtua.
Remaja yang mengalami pubertas akan mengalami pertumbuhan fisik yang pesat.
Selain pertumbuhan fisik juga perkembangan otaknya ekstensif.
Perubahan fisik dan pikiran yang cepat ini meningkatkan agresi, mudah marah, hingga frustasi pada remaja.
Perubahan hormon bisa meningkatkan emosi remaja.
Emosi yang meningkat tidak diimbangi dengan kognisi yang baik.
Sehingga, remaja lebih mudah marah dan lebih sulit berhenti ketika kesal.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ini Tips Mengembalikan Semangat Belajar Anak Setelah Liburan
Selama masa remaja, bagian emosional otak termasuk yang pertama berkembang, sedangkan korteks prefrontal, bagian otak yang berpikir, termasuk yang terakhir.
Beberapa alasan umum penyebab remaja emosional diantaranya:
- Suka menantang
- Kurang bisa menerima kenyataan
- Mencoba menekan orangtua
- Menegaskan sudah mandiri
- Mencari identitas sendiri
Selama masa remaja, perubahan otak remaja mendorong eksplorasi hal-hal baru, keinginan untuk mandiri, interaksi sosial yang lebih aktif, dan eksplorasi kreatif.
Dampak dari perubahan ini adalah bahwa remaja cenderung lebih berani mengambil risiko, lebih rentan terhadap pengaruh teman sebaya, dan sering kali merasa bingung tentang identitas diri mereka. Akibatnya, hal ini dapat menciptakan konflik dan frustrasi tambahan di lingkungan rumah.
Sementara itu, perkembangan kognitif mereka memungkinkan remaja menjadi lebih sensitif terhadap konsep keadilan dan interaksi sosial.
Merasa tidak adil dapat menyebabkan peningkatan emosi negatif.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Redakan Demam Bayi dengan Kompres Bawang Merah, Efektifkah?
Frustrasi ini bisa memperkuat emosi yang kuat pada masa remaja.
- Mendidik anak untuk tidak mudah takut dan pesimis
- Tidak ikut campur dalam kekacauan ketika remaja marah besar
- Tidak berunding dengan remaja ketika marah
- Berempati dan gambarkan emosi remaja
- Ciptakan keluarga suportif dan terhubung
- Ajarkan remaja mengatasi kemarahan engan cara yang sehat seperti meditasi, pernapasan dalam, dan lain sebagainya
Itulah dia berbagai penyebab dan cara menghadapi remaja frustasi serta cepat marah demi keluarga sehat anak berprestasi.
Jika remaja frustasi dan marah terus menerus, Moms bisa mencari bantuan profesional.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR