Nakita.id - Film horor adalah salah satu genre film yang akhir-akhir ini disenangi di Indonesia.
Bagaimana tidak? Film horor kerap menampilkan adegan menakutkan sekaligus mendebarkan.
Bahkan, ada beberapa adegan yang sebenarnya tidak layak untuk ditampilkan di kalangan luas.
Meski begitu, kepopuleran film horor ini justru tidak cocok dipertontonkan bagi kalangan usia tertentu. Termasuk anak balita.
Sekarang ini, tak sedikit orangtua yang dengan sengaja membawa anak balita untuk menonton film horor bersama-sama.
Bagi mereka, anak balita yang menonton film horor mungkin dianggap sebagai hal yang lucu.
Namun pada kenyataannya, anak balita yang terpapar genre film ini dapat berdampak negatif pada tumbuh kembangnya.
Lantas, apa saja bahaya yang perlu Moms dan Dads ketahui?
Yuk, cari tahu selengkapnya dalam penjelasan berikut ini!
Moms dan Dads harus tahu, anak balita belum sepenuhnya mampu membedakan antara fiksi dan kenyataan.
Jadi, ketika anak menyaksikan adegan-adegan menakutkan di film horor, anak bisa saja menganggapnya sebagai sesuatu yang nyata dan bisa terjadi dalam kehidupannya.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Ibu Hamil Nonton Film Horor, Benarkah Membahayakan Janin?
Akibatnya, timbul ketakutan dan kecemasan berlebihan di dalam diri mereka.
Bahkan, dalam kasus tertentu bisa mengalami gangguan tidur karena terbawa sampai mimpi.
Usia balita merupakan tahap dimana perkembangan mental dan emosionalnya sangat sensitif.
Ketika anak balita mendapat paparan konten yang tidak sesuai dengan usianya, hal ini tentu dapat mengganggu perkembangannya.
Apalagi, jika Moms dan Dads dengan sengaja memberikan tontonan film horor yang penuh dengan adegan kekerasan serta ketakutan.
Anak mungkin akan sulit mengatur emosi, bahkan sulit berkonsentrasi di lingkungan yang justru terbilang cukup kondusif.
Film horor pada dasarnya memperlihatkan adegan-adegan yang penuh dengan kekerasan, ketakutan, dan ketegangan.
Sehingga, tidak ada nilai positif yang dapat diberikan ke anak untuk membentuk identitasnya sejak dini.
Adegan-adegan seperti inilah yang akan membentuk anak menjadi pribadi yang sering takut dan cemas dengan lingkungan sekitar.
Beberapa anak mungkin mentolerir tindakan kekerasan di sekitarnya.
Anak balita sangat bergantung pada perasaan aman dan kenyamanan di lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Tips Penting untuk Moms Bantu Anak Hadapi Rasa Takut Tidur Sendiri karena Kamar Gelap
Jadi, jika Moms dan Dads sengaja mengajak anak menonton film horor, ini tentu dapat mengganggu keamanan serta kesejahteraannya.
Hal ini tentu akan menghambat anak beraktivitas seperti biasa di kehidupan sehari-hari, sehingga menghambat tumbuh kembangnya yang optimal.
Moms dan Dads harus selalu ingat, anak balita cenderung meniru apa yang dilihatnya di lingkungan sekitarnya.
Termasuk, apa yang dilihat anak di layar gadget, televisi ataupun bioskop.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, film horor kerap menampilkan adegan-adegan yang penuh kekerasan, ketakutan, dan ketegangan.
Anak yang terpapar film horor dalam jumlah banyak justru dapat memicu perilaku meniru yang tidak diinginkan tanpa menyadari konsekuensi terkait.
Nah, itu tadi lima bahaya yang perlu Moms dan Dads ingat jika anak menonton film horor.
Untuk mencegah munculnya risiko-risiko di atas, sebaiknya Moms dan Dads bisa carikan konten film yang sesuai dengan usia anak.
Atau, Moms dan Dads bisa tunda menonton film horor terlebih dahulu di bioskop.
Sebagai gantinya, tontonlah di rumah ketika film sudah rilis di platform streaming legal, dengan catatan tidak ada anak balita di sekitar.
Semoga informasi di atas membantu.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Suka Menonton Film Horor Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental
Dukung Generasi Maju Bebas Stunting, Alfamart dan Sarihusada Luncurkan Program 'Bantuan Nutrisi Untuk Anak Bangsa'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR