Nakita.id - Risiko belanja dengan Paylater bisa berdampak banyak untuk keluangan pribadi dan keluarga, ketahui sebelum Moms mengaktifkannya.
Dalam era digital saat ini, kemudahan berbelanja secara online semakin meningkat dengan berbagai metode pembayaran yang ditawarkan.
Salah satu metode pembayaran yang semakin populer adalah paylater, di mana konsumen dapat membeli barang dan membayar nanti dalam jangka waktu tertentu.
Bagi sebagian orang, layanan paylater dapat menjadi solusi yang nyaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau membeli barang impian tanpa harus membayar langsung.
Namun, sebelum Moms mengaktifkan layanan paylater, penting untuk memahami risiko yang terkait dengan penggunaan metode pembayaran ini.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah berbagai risiko belanja dengan menggunakan Paylater.
Yuk simak!
1. Terjebak dalam Utang
Salah satu risiko utama belanja dengan paylater adalah risiko terjebak dalam utang yang tidak terkendali.
Dengan kemudahan pembayaran nanti, ada potensi untuk mengabaikan batas pengeluaran dan membeli barang lebih dari kemampuan keuangan.
Jika tidak diatur dengan bijak, penggunaan layanan paylater dapat menyebabkan akumulasi utang yang signifikan, terutama jika tidak dapat membayar tagihan sesuai jadwal.
Baca Juga: Bank Besar Ramai-ramai Hadirkan PayLater, Ini Daftar Lengkapnya
Utang yang tidak terkendali dapat menyebabkan tekanan finansial yang serius dan mempengaruhi stabilitas keuangan keluarga.
2. Bunga dan Biaya Tambahan
Meskipun paylater menawarkan kemudahan pembayaran nanti, pengguna harus siap untuk membayar bunga dan biaya tambahan yang mungkin dikenakan.
Setiap keterlambatan pembayaran atau pembayaran minimum yang kurang dari total tagihan dapat mengakibatkan biaya bunga yang tinggi.
Biaya keterlambatan dan biaya administrasi juga dapat ditambahkan ke tagihan, meningkatkan total pembayaran yang harus dilakukan.
Sebelum menggunakan layanan paylater, penting untuk memahami struktur biaya yang terkait dan menghitung potensi biaya tambahan yang akan dikeluarkan.
3. Pengaruh Terhadap Skor Kredit
Beberapa layanan paylater melibatkan pemeriksaan kredit untuk menilai kelayakan pengguna.
Penggunaan paylater secara berlebihan atau gagal membayar tagihan tepat waktu dapat berdampak negatif pada skor kredit pengguna.
Skor kredit yang rendah dapat menghambat kemampuan untuk mendapatkan pinjaman atau kredit di masa depan, serta mempengaruhi kepercayaan lembaga keuangan terhadap kemampuan pengguna untuk mengelola keuangan mereka.
4. Keamanan Data Pribadi
Baca Juga: Cara Mendaftar Paylater Lazada dengan Limit Kredit Sampai Rp10 Juta
Belanja dengan paylater melibatkan pengungkapan informasi pribadi dan keuangan kepada penyedia layanan.
Risiko keamanan data pribadi menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan, terutama di tengah meningkatnya kasus kebocoran data dan penipuan online.
Pastikan untuk memilih penyedia layanan paylater yang terpercaya dan memiliki sistem keamanan yang kuat untuk melindungi informasi pribadi pengguna.
5. Versi Belanja yang Tidak Diperlukan
Kemudahan berbelanja dengan paylater dapat membuat seseorang cenderung untuk melakukan pembelian impulsif atau belanja barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
Tanpa pertimbangan yang matang, penggunaan paylater dapat mengarah pada pengeluaran yang tidak perlu dan mengganggu rencana keuangan yang telah dibuat.
6. Ketergantungan pada Layanan Paylater
Penggunaan layanan paylater secara berlebihan dapat menciptakan ketergantungan pada metode pembayaran ini.
Ketika pengguna terbiasa dengan kemudahan pembayaran nanti, mereka mungkin kehilangan kontrol atas pengeluaran mereka dan sulit untuk kembali ke pola pembayaran yang lebih tradisional.
Ketergantungan pada paylater dapat mengganggu manajemen keuangan yang sehat dan menyulitkan proses pembayaran secara bertanggung jawab.
7. Tidak Mengontrol Keuangan dengan Baik
Baca Juga: Begini Langkah-langkah Mencairkan Shopee PayLater ke Rekening Bank
Belanja dengan paylater dapat memberikan ilusi keuangan yang lebih kuat daripada yang sebenarnya.
Pengguna mungkin merasa lebih bebas untuk melakukan pembelian karena pembayaran tidak langsung dibebankan ke rekening bank atau dompet digital mereka.
Namun, tanpa kontrol yang baik atas keuangan, penggunaan paylater dapat mengganggu rencana keuangan jangka panjang dan menyebabkan masalah keuangan yang tidak terduga.
Meskipun layanan paylater menawarkan kemudahan dan fleksibilitas dalam berbelanja, pengguna perlu memahami risiko yang terkait sebelum mengaktifkan layanan ini.
Terjebak dalam utang, biaya bunga dan biaya tambahan, pengaruh terhadap skor kredit, dan risiko keamanan data pribadi adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Penting untuk menggunakan layanan paylater dengan bijak, mengelola pengeluaran dengan hati-hati, dan memprioritaskan kesehatan keuangan jangka panjang.
Dengan memahami risiko yang terkait, Moms dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam menggunakan layanan paylater untuk berbelanja secara online.
Berikan Pengetahuan Mengenai Produksi Pakaian Dalam dengan Cara Edukatif, Rider Resmikan Establishment Underwear Factory di KidZania Jakarta
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR