Nakita.id - Stunting merupakan masalah serius yang banyak dihadapi oleh masyarakat, terutama di negara-negara berkembang.
Meskipun stunting sering kali dikaitkan dengan faktor genetik atau keturunan, namun ada beberapa faktor lain yang juga berperan dalam pertumbuhan tubuh yang terhambat ini.
Melansir dari Healthline, berikut pembahasan tentang stunting pada tubuh pendek yang tidak disebabkan oleh faktor keturunan dan bagaimana cara mengatasi masalah ini.
Stunting adalah kondisi dimana pertumbuhan tubuh anak terhambat sehingga anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari yang seharusnya sesuai dengan usianya.
Kondisi ini sering kali terjadi pada masa pertumbuhan awal, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun.
Stunting dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan dan perkembangan anak, termasuk masalah kesehatan kronis, rendahnya kemampuan kognitif, dan bahkan gangguan pada perkembangan sosial dan ekonomi di kemudian hari.
Meskipun stunting sering kali dikaitkan dengan faktor keturunan, namun ada beberapa faktor lain yang juga berperan dalam terjadinya stunting pada tubuh pendek yang tidak disebabkan oleh faktor genetik, antara lain:
Kekurangan gizi, terutama pada masa awal kehidupan, dapat menghambat pertumbuhan tubuh anak.
Kekurangan gizi makro seperti protein dan kalori serta kekurangan gizi mikro seperti zat besi, vitamin A, dan yodium dapat menyebabkan stunting.
Infeksi kronis seperti diare, infeksi pernapasan, dan parasit usus dapat mengganggu penyerapan nutrisi dalam tubuh anak, sehingga menyebabkan stunting.
Faktor lingkungan seperti akses terhadap air bersih, sanitasi yang baik, dan layanan kesehatan yang berkualitas juga dapat memengaruhi pertumbuhan anak.
Baca Juga: Bahaya Mengabaikan Gejala Stunting, Termasuk Kesehatan Mental
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR