Nakita.id – Sekarang mata pelajaran IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka edisi revisi masih membahas bab 7 mengenai potensi geotermal Indonesia.
Adapun subbab yang sedang kita bahas yaitu gejala-gejala perubahan iklim.
Setelah mempelajari pencairan luasan es permukaan bumi dan kenaikan permukaan air laut, kini kita akan lanjut pada gejala berikutnya, yakni perubahan pola cuaca ekstrem.
Yuk, simak berikut ini pembahasan selengkapnya.
Pada akhir Oktober 2020, curah hujan di wilayah Indonesia begitu tinggi. BMKG mengaitkan peningkatan potensi curah hujan sebesar 20% sampai dengan 40% akibat fenomena La Nina.
Sementara, pada Juli 2023, Indonesia diperkirakan akan mengalami musim kemarau yang panjang hingga Februari–Maret 2024. Fenomena tersebut disebut sebagai fenomena El Nino.
Apa itu fenomena La Nina dan El Nino yang disebutkan oleh BMKG? Apa hubungannya dengan apa yang terjadi di Indonesia? Apa hubungan antara peningkatan suhu permukaan laut dengan fenomena cuaca ekstrem di Indonesia?
Pada climate.gov, dijelaskan bahwa El Nino Southern Oscillation (ENSO) merupakan fenomena iklim di mana sirkulasi atmosfer global berubah akibat suhu perubahan suhu permukaan air laut.
Intensitas peristiwa ENSO yang sering dengan periode yang panjang mengindikasikan adanya pola cuaca ekstrem.
ENSO memiliki dua fase yang berlawanan dan satu fase tambahan, yaitu El Nino, La Nina, dan netral.
Peristiwa El Nino merupakan peristiwa meningkatnya suhu permukaan laut Samudra Pasifik tropis bagian timur dan tengah di atas rata-rata normal suhu permukaan laut.
Baca Juga: Rangkuman IPA Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, Reaksi Kimia dan Contoh
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR