Nakita.id - Siapa yang tidak mengenal sosok R.A. Kartini?
R.A. Kartini sendiri merupakan pahlawan Indonesia yang menjunjung tinggi emansipasi wanita.
Menurut beliau, perempuan di Indonesia itu seharusnya memiliki kemauan atau rencananya sendiri, termasuk dalam mendapatkan edukasi dan kesehatan.
Hal ini dikarenakan bahwa perempuan adalah pondasi dari sebuah keluarga maupun sebuah negara.
Oleh sebab itulah, perempuan berhak mendapatkan hak dan peran yang setara dengan laki-laki.
Sayangnya, usia hidupnya hanya singkat yakni mencapai 25 tahun.
Dirinya wafat dikarenakan komplikasi saat melahirkan anak pertama, yang disebabkan oleh preeklamsia.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini, CewekBanget.ID mengadakan rangkaian acara "Kartini Negeri" pada 24-27 April 2024.
Salah satu kegiatan yang diadakan adalah Kartini Negeri Talkshow Nakita x CewekBanget.ID pada Kamis (25/4/2024) di Bentara Budaya Jakarta.
Untuk tema yang diangkat adalah 'Semangat Perempuan Kartini dengan Peduli Kesehatan Reproduksi'.
Melalui talkshow ini, baik Nakita maupun CewekBanget.ID menekankan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sejak usia dini.
Baca Juga: Jawab Kebutuhan Perempuan Indonesia Akan Kesehatan Reproduksi, Aplikasi PLans Diluncurkan
Dalam talkshow ini, Chief Executive Officer PLans Sastya Wardani diundang sebagai pembicara.
Berdasarkan pemaparannya yang diambil dari riset yang dilakukan Milli.eu, sebanyak 85 persen perempuan di Asia Tenggara mengaku tidak mempunyai pengetahuan maupun akses ke resources tentang kesehatan reproduksi.
Salah satu faktor penyebab yang paling utama adalah budaya.
"Dalam budaya Timur, kita terbiasa untuk tidak membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan reproduksi karena tabu. Padahal dengan tidak membicarakan, hanya satu dari lima perempuan yang mendapatkan hasil diagnosa dengan cepat dan tepat," jelas Sastya.
Sastya menyebut, penyakit yang berkaitan dengan reproduksi ini biasanya baru terlihat hasil diagnosanya setelah 3-5 tahun.
Oleh karena itu, penting sekali bagi seluruh perempuan di Indonesia untuk rutin memeriksakan kesehatan reproduksinya sejak dini dan secara bertahap, dimulai dari usia pubertas, usia produktif, hingga usia mulai memasuki menopause.
Sastya juga menekankan pentingnya keterbukaan untuk mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dari sumber-sumber terpercaya, yakni dokter dan bukan dari media sosial.
Selain itu, sering mengedukasi diri tentang pengetahuan ini agar mampu mengedukasi orang lain, khususnya anak perempuan yang sudah memasuki usia pubertas.
Berkaca dari data juga cerita-cerita yang ada di sekitarnya membuat Sastya meluncurkan aplikasi PLans.
Aplikasi PLans sendiri merupakan platform digital asisten kesehatan reproduksi perempuan Indonesia yang berbasis data. Melalui aplikasi ini, setiap perempuan Indonesia dapat mengakses informasi, pengatahuan, dan layanan kesehatan reproduksi untuk peningkatan kualitas hidupnya.
Bahkan, bisa juga digunakan untuk pemantauan menstruasi, masa subur, hingga pilihan perencanaan keluarga. Tak sampai di situ, PLans juga memiliki berbagai fitur-fitur unggulan yang dapat membantu setiap perempuan menjaga dan mengelola kesehatan reproduksinya. Diantaranya:
Baca Juga: Apakah Stunting Berpengaruh pada Kesuburan Saat Anak Beranjak Dewasa?
- Pencatatan (tracker) siklus dan kondisi menstruasi
- Prediksi masa subur untuk perencanaan keluarga
- Akses informasi dan pengetahuan lewat chat berbasis Artificial Intelligence
- Panduan layanan yang dipersonalisasi dari tenaga kesehatan yang profesional
- Direktori layanan dan fasilitas kesehatan reproduksi yang komprehensif dari 150 klinik dan rumah sakit.
Misi PLans adalah untuk memberdayakan perempuan untuk mengambil kendali atas perjalanan kesehatan reproduksinya, serta memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan di mana pun mereka berada.
"Lebih dari sekadar aplikasi, PLans adalah gerakan untuk mendukung kesetaraan dan keadilan gender bagi kesehatan reproduksi perempuan. Kami berkomitmen untuk memastikan semua perempuan Indonesia dimampukan untuk mengambil alih kendali dan membuat keputusan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi mereka, serta mendapatkan akses yang merata terhadap layanan kesehatan reproduksi," ungkap Sastya.
Saat ini, PLans sudah bekerja sama dengan lebih dari 150 klinik dan rumah sakit di 15 kota di Indonesia, Malaysia, dan Thailand dalam memberikan layanan kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga.
Ke depannya, PLans berkomitmen untuk terus memberikan manfaat lebih luas bagi perempuan Indonesia dengan terus mengembangkan fitur dan layanan kesehatan. Dengan begitu, akan semakin banyak perempuan yang dapat merasakan manfaat aplikasi PLans dalam menjaga dan mengelola kesehatan reproduksinya.
Aplikasi PLans sudah bisa diunduh di Google Play Store melalui tautan berikut bit.ly/PLansApp. (*)
Baca Juga: Kapan Wanita Perlu Melakukan Pap Smear yang Wajib Rutin Dilakukan?
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR