5. Infeksi Saluran Pencernaan
Infeksi saluran pencernaan seperti gastroenteritis dapat menyebabkan muntah pada bayi saat makan MPASI.
Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri dan biasanya disertai dengan gejala lain seperti diare dan demam.
Solusi: Jika Moms mencurigai bahwa bayi menderita infeksi saluran pencernaan, hubungi dokter segera.
Mereka dapat memberikan saran tentang perawatan yang tepat dan apakah kalian perlu menghentikan sementara pemberian MPASI.
6. Kurangnya Koordinasi
Bayi mungkin belum sepenuhnya menguasai keterampilan makan, termasuk mengunyah dan menelan makanan. Ini bisa menyebabkan mereka muntah saat mencoba makan MPASI.
Solusi: Berikan makanan yang sesuai dengan kemampuan bayi dan bersabarlah saat mereka belajar.
Mulailah dengan makanan yang lembut dan mudah dicerna, dan perlahan-lahan perkenalkan makanan dengan tekstur yang lebih padat.
7. Stres atau Kekhawatiran
Bayi yang stres atau cemas mungkin juga cenderung muntah saat makan MPASI.
Baca Juga: Cara Mengolah Labu Kuning untuk MPASI Bayi 6 Bulan, Bisa Berikan Nutrisi untuk Pertumbuhan Bayi
Hal ini bisa disebabkan oleh suasana yang tidak nyaman atau lingkungan yang tidak akrab.
Solusi: Pastikan lingkungan makan bayi tenang dan nyaman. Hindari memberi makan di tempat yang terlalu bising atau ramai.
Beri bayi waktu untuk beradaptasi dengan makanan baru dan berikan dukungan yang cukup.
Muntah saat makan MPASI bisa menjadi masalah yang membuat khawatir bagi orangtua, tetapi dalam banyak kasus, penyebabnya bisa diidentifikasi dan diatasi dengan tepat.
Penting untuk memperhatikan pola muntah dan mencari bantuan medis jika masalah berlanjut atau jika Moms memiliki kekhawatiran tentang kesehatan bayi.
Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab muntah dan teknik pemberian makan yang tepat, Moms dapat membantu bayi menikmati makanan baru dengan nyaman dan tanpa stres.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR