Nakita.id - Sebelum terjun berinvestasi emas, ketahui apa saja keuntungan dan risiko investasi emas batangan yang kini sedang banyak diminati.
Investasi emas batangan telah menjadi salah satu pilihan yang sangat populer bagi para investor, terutama di masa ketidakpastian ekonomi.
Emas telah dikenal sebagai aset yang stabil dan memiliki nilai intrinsik yang tinggi.
Namun, seperti halnya setiap investasi, investasi emas batangan juga memiliki keuntungan dan risikonya sendiri.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah keuntungan dan risiko dalam investasi emas batangan.
1. Nilai Intrinsik yang Tinggi
Salah satu keuntungan utama dari investasi emas batangan adalah nilai intrinsiknya yang tinggi.
Emas telah dianggap sebagai simpanan nilai yang aman selama ribuan tahun, dan nilainya tidak dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi atau mata uang.
2. Perlindungan dari Inflasi
Emas memiliki kecenderungan untuk bertahan nilainya terhadap inflasi.
Ketika nilai mata uang menurun karena inflasi, nilai emas cenderung meningkat.
Baca Juga: Harga Emas Sedang Melejit Naik, Sebaiknya Membeli atau Menjual?
Sebagai hasilnya, emas dapat digunakan sebagai alat perlindungan terhadap inflasi dan menjaga daya beli dari waktu ke waktu.
3. Likuiditas yang Tinggi
Emas batangan adalah aset yang sangat likuid, artinya mudah diperdagangkan dan dijual kapan saja.
Moms dapat menjual emas batangan dengan cepat dan mudah di pasaran, tanpa perlu khawatir akan kehilangan nilai atau kesulitan menemukan pembeli.
4. Diversifikasi Portofolio
Investasi emas batangan dapat menjadi bagian penting dari strategi diversifikasi portofolio.
Dengan memiliki sebagian dari portofolio diinvestasikan dalam emas, Moms dapat mengurangi risiko secara keseluruhan dan melindungi portofolio Anda dari fluktuasi pasar yang ekstrim.
5. Aman dari Risiko Perbankan
Investasi emas batangan juga memberikan perlindungan terhadap resiko perbankan dan ketidakstabilan keuangan institusi keuangan.
Moms tidak perlu khawatir tentang risiko bank mengalami kebangkrutan atau pembekuan aset, karena emas merupakan aset yang Anda miliki secara fisik.
1. Volatilitas Harga
Baca Juga: Bolehkah Bayi Laki-laki Memakai Emas? Hati-hati Malah Alergi
Meskipun emas dianggap sebagai aset yang stabil, harga emas tetap mengalami fluktuasi pasar yang signifikan.
Volatilitas harga emas dapat menyebabkan nilai investasi naik atau turun dengan cepat, yang dapat menyebabkan kerugian finansial jika Moms menjual emas pada waktu yang tidak tepat.
2. Biaya Penyimpanan dan Asuransi
Investasi emas batangan memerlukan biaya untuk penyimpanan dan asuransi yang perlu dipertimbangkan.
Moms perlu menyediakan tempat penyimpanan yang aman dan terlindungi, serta membayar premi asuransi untuk melindungi aset Anda dari risiko pencurian atau kerusakan.
3. Tidak Menghasilkan Pendapatan Pasif
Emas tidak menghasilkan pendapatan pasif seperti saham atau obligasi.
Kalian tidak akan menerima dividen atau bunga secara berkala dari investasi emas.
Sebagai hasilnya, keuntungan hanya berasal dari apresiasi nilai emas dari waktu ke waktu.
4. Risiko Pencurian atau Kehilangan
Emas batangan rentan terhadap risiko pencurian atau kehilangan fisik.
Baca Juga: Ingin Berinvestasi Emas Antam? Moms Wajib Baca Panduan Lengkapnya
Karena emas merupakan aset yang berharga dan mudah dikenali, emas sering menjadi target bagi pencuri.
Selain itu, risiko kehilangan fisik juga ada, terutama jika kalian menyimpan emas di tempat yang tidak aman atau tidak terlindungi dengan baik.
Meskipun investasi emas batangan menawarkan sejumlah keuntungan yang menarik, seperti nilai intrinsik yang tinggi, perlindungan dari inflasi, dan likuiditas yang tinggi, tetap ada risiko yang perlu dipertimbangkan, seperti volatilitas harga, biaya penyimpanan, dan ketergantungan pada pasar emas global.
Sebelum Moms memutuskan untuk berinvestasi dalam emas batangan, penting untuk melakukan riset yang cermat, memahami risiko dan potensi keuntungan, serta berkonsultasi dengan profesional keuangan jika diperlukan.
Dengan memahami baik investasi emas batangan, kalian dapat mengambil keputusan yang bijaksana dan mengelola risiko dengan lebih baik.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR