Beberapa faktor dapat mempengaruhi frekuensi buang air besar bayi, termasuk:
Jika bayi menyusui, mereka mungkin akan buang air besar lebih sering dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.
Ketika bayi mulai menerima makanan padat, seperti sereal atau makanan bayi, pola buang air besar mereka bisa berubah.
Infeksi perut atau masalah pencernaan lainnya dapat menyebabkan perubahan dalam pola buang air besar bayi.
Meskipun frekuensi BAB yang tinggi pada bayi mungkin normal, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan yang mungkin menunjukkan masalah kesehatan:
Jika bayi mulai buang air besar jauh lebih sering atau jauh lebih jarang dari biasanya, ini bisa menjadi tanda masalah.
BAB yang sangat keras, cair, berdarah, atau memiliki warna yang aneh mungkin menandakan masalah kesehatan.
Jika bayi tampak gelisah, menangis lebih dari biasanya, atau menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan saat buang air besar, ini bisa menjadi indikasi masalah.
Jika Moms memiliki kekhawatiran tentang pola buang air besar bayi Moms, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau profesional kesehatan lainnya.
Mereka dapat memberi Moms nasihat yang tepat sesuai dengan situasi individu bayi Moms.
Beberapa tips untuk membantu mengelola pola buang air besar bayi termasuk:
Baca Juga: Normalkah Bayi Setelah Minum Susu Formula Langsung BAB? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR