Menurut Fati, keadaan anak-anaknya yang masih belum stabil itu mungkin karena dirinya sendiri masih belum bisa menerima kepergian suaminya dengan baik.
Hatinya masih terluka dan gelisah, sehingga anak-anaknya juga merasakan ketidakpastian dan kesedihan yang sama.
Fati bahkan merasa bersalah karena sering merasa tidak mampu menenangkan mereka.
Fati juga membantah rumor yang beredar bahwa suaminya mengonsumsi obat sakit kepala.
Ia menyatakan bahwa Babe Cabita tidak pernah mengonsumsi obat semacam itu.
Fati sangat merindukan kehadiran Babe Cabita, terutama karena selama ini dia sangat bergantung padanya.
Dia merasa bingung dan kehilangan, tidak tahu harus berbuat apa lagi tanpa kehadiran sang suami.
Meskipun demikian, Fati berkomitmen untuk tetap tinggal di Jakarta dan melanjutkan bisnis yang telah dibangun oleh suaminya.
Dia ingin melanjutkan warisan dan cita-cita suaminya dengan menjaga tim dan melanjutkan konten dan bisnis yang telah ditinggalkan oleh almarhum.
Meskipun banyak rintangan dan kesulitan yang dihadapi, Fati tetap optimis bahwa akan ada rezeki dari usaha yang mereka jalani bersama-sama, termasuk dari bisnis kuliner yang mereka kelola.
Baca Juga: Pesan Terakhir Babe Cabita, Salah Satunya Mengenai Pendidikan Anak
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR