Istilah alternatif untuk kondisi ini adalah 'Vaccine-Induced Thrombotic Thrombocytopenia' (VITT).
Trombosis adalah pembentukan bekuan darah di dalam pembuluh darah, yang dapat mengganggu aliran darah normal. Sementara trombositopenia adalah kondisi di mana jumlah trombosit dalam darah seseorang berkurang, trombosit biasanya berperan dalam proses pembekuan darah.
Efek samping TTS ini telah diamati pada sejumlah kecil individu yang menerima vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Risiko terjadinya TTS tampaknya sedikit lebih tinggi pada orang yang berusia di bawah 60 tahun. Penggumpalan darah yang terjadi dalam TTS dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk otak, perut, paru-paru, vena ekstremitas, dan arteri.
Kementerian Kesehatan Indonesia telah merespons kekhawatiran masyarakat terhadap efek samping TTS dari vaksin AstraZeneca.
Mereka menegaskan bahwa tidak perlu khawatir karena vaksinasi AstraZeneca telah diberikan kepada lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia, dan hanya sekitar seribu kasus yang melaporkan efek TTS.
Kementerian juga menekankan bahwa individu yang mengalami efek samping tersebut umumnya memiliki kondisi bawaan atau penyakit penyerta.
Sementara itu, kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kasus TTS terkait vaksin AstraZeneca di Indonesia.
Dia juga menekankan bahwa vaksin tersebut telah melewati serangkaian penelitian yang ketat sebelum mendapatkan izin edar, dengan manfaatnya yang jauh lebih besar daripada efek sampingnya.
Meskipun demikian, Nadia menyarankan agar efek samping TTS dari vaksin AstraZeneca tetap diwaspadai, dan individu dengan kondisi tertentu seperti kehamilan atau penyakit tertentu sebaiknya tidak menerima vaksin tersebut.
Ini menunjukkan perlunya penelitian terus-menerus dan pemantauan terhadap efek samping vaksin Covid-19 untuk memastikan keselamatan dan keamanan bagi masyarakat. (*)
Baca Juga: 3 Manfaat Vaksin Covid-19 untuk Anak, Apa Saja, ya?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR