Indonesia adalah negara yang sangat luas, dimana bidan sangat mudah ditemukan.
Terutama, di daerah-daerah terpencil dimana akses menuju bidan sangat dibutuhkan.
Elvira Liyanto mengatakan, terkait peningkatan kesejahteraan para bidan di Indonesia ini tentu sudah dilakukan advokasi ke pihak-pihak terkait akan bagaimana mereka juga didukung dalam sistem kesehatan yang lebih luas.
"Jadi, mereka tidak hanya ditempatkan di daerah terpencil, tetapi harus didukung juga dengan adanya ketersediaan sarana, prasarana, dan juga kompensasi yang layak," sebut Elvira saat diwawancarai Nakita, Kamis (2/5/2024).
Kemudian, apabila di daerah tersebut terdapat akses bidan yang dianggap kurang mencukupi, UNFPA tidak secara langsung memengaruhi kebijakan untuk menambah jumlah tenaga bidan di sana.
"Kami (UNFPA) bekerja dengan melakukan analisis kesehatan di daerah tersebut. Mulai dari kebutuhan layanannya hingga jumlah tenaga bidan sudah mencukupi atau belum.
Kemudian dari situ, kita komunikasikan dan advokasikan ke pemerintah, terutama pemerintah daerah," lanjut Elvira.
Elvira yang saat ini menjabat sebagai Maternal Health Programme Analyst, UNFPA Indonesia ini menjelaskan bahwa pemerintah daerah adalah pihak yang berwenang untuk menambah ataupun merekrut tenaga bidan.
"Jadi, kami hanya melalui advokasi juga melalui dukungan teknis dengan melakukan analisis.
Sehingga kebutuhan (bidan) di daerah terpencil bisa terpenuhi," katanya.
Baca Juga: BERITA POPULER: Rekomendasi Mesin Cuci 1 Tabung hingga Kisaran Biaya Kuret di Bidan dan Rumah Sakit
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR