Ada yang mengalami peningkatan nafsu makan berlebihan (overeating), sementara yang lain kehilangan selera makan (loss of appetite).
Stres dapat menyebabkan ketegangan otot pada tubuh, terutama di daerah seperti leher, bahu, dan punggung. Ibu hamil mungkin merasa lebih tegang dan kaku pada bagian-bagian tersebut.
Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan ibu hamil merasa lebih lelah dan kehilangan energi secara terus-menerus. Hal ini dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas tidur.
Beberapa ibu hamil mungkin mengalami gangguan pencernaan seperti mual, muntah, atau masalah pencernaan lainnya akibat stres yang dialami.
Stres dapat mengganggu kemampuan ibu hamil untuk berkonsentrasi dan fokus pada tugas-tugas sehari-hari. Mereka mungkin merasa sulit untuk memusatkan perhatian dan mengingat informasi dengan baik.
Selain perubahan emosi yang cepat, stres juga dapat menyebabkan mood swings yang ekstrem, di mana ibu hamil bisa berganti-ganti antara perasaan senang dan sedih dalam waktu singkat.
Stres yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan fisik ibu hamil, seperti menurunnya sistem kekebalan tubuh, peningkatan risiko penyakit, dan gangguan kesehatan lainnya.
Stres dapat membuat ibu hamil menjadi terlalu cemas dan khawatir tentang kehamilannya, termasuk kondisi kesehatan janin dan persalinan.
Mengenali tanda-tanda stres pada ibu hamil adalah langkah penting untuk memberikan dukungan dan perawatan yang tepat.
Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami tanda-tanda stres yang serius selama kehamilan, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan dan perawatan yang sesuai.
Menjaga kesehatan mental selama kehamilan sangat penting untuk kesejahteraan ibu dan perkembangan janin. (*)
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ini Cara Efektif Mendidik Anak Berdasarkan Usianya
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR