Asap rokok mengandung berbagai zat iritan yang dapat merusak saluran pernapasan bayi.
Bayi yang terpapar asap rokok melalui ASI cenderung mengalami gangguan pernapasan, seperti batuk, pilek, dan bahkan infeksi saluran pernapasan yang lebih serius seperti pneumonia.
Paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko bayi untuk mengembangkan asma dan masalah pernapasan lainnya di kemudian hari.
Nikotin yang terdapat dalam asap rokok dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Bayi yang terpapar nikotin melalui ASI mungkin mengalami penurunan berat badan, pertumbuhan lambat, dan bahkan masalah perkembangan kognitif.
Ini dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan dan kesejahteraan anak, bahkan setelah masa menyusui selesai.
Paparan asap rokok selama masa menyusui tidak hanya meningkatkan risiko kesehatan bayi dalam jangka pendek,.
Akan tetapi juga meningkatkan risiko mereka untuk mengembangkan penyakit jantung, kanker, dan masalah kesehatan lainnya di kemudian hari.
Merokok selama menyusui juga dapat meningkatkan risiko ibu untuk mengalami masalah kesehatan, termasuk kanker payudara dan penyakit jantung.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa setiap asap rokok yang terhirup oleh ibu, baik secara langsung maupun melalui ASI, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan dan perkembangan bayi.
Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu yang menyusui untuk menghindari merokok dan lingkungan asap rokok untuk melindungi kesehatan mereka sendiri dan bayi mereka.
Baca Juga: Mengapa Anak Bisa Lahir Stunting Jika Ibunya Merokok Saat Hamil?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR