Nakita.id - Hari Peduli Stroke Anak merupakan momen penting dalam kesadaran masyarakat akan kondisi kesehatan yang serius ini.
Stroke bukanlah penyakit yang hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi anak-anak pun rentan terhadap kondisi ini.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memahami kebiasaan yang dapat menjadi pemicu stroke pada anak.
Melansir dari berbagai sumber, inilah beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko stroke pada anak, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya.
Anak-anak yang menghabiskan banyak waktu di depan layar, seperti menonton televisi atau bermain video game, cenderung memiliki gaya hidup yang kurang aktif.
Kebiasaan kurang aktif ini dapat menyebabkan kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, dan peningkatan risiko stroke pada anak-anak.
Untuk mengurangi risiko ini, penting bagi orang tua untuk mendorong anak-anak mereka untuk lebih aktif secara fisik, seperti bermain di luar ruangan, bersepeda, atau berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.
Konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam arteri dan peningkatan risiko stroke pada anak-anak.
Makanan cepat saji, makanan olahan, dan minuman bersoda merupakan contoh makanan yang sebaiknya dikonsumsi dengan batas yang ketat.
Sebaliknya, mendorong pola makan yang sehat, seperti mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak, dapat membantu mengurangi risiko stroke pada anak-anak.
Dehidrasi dapat menyebabkan peningkatan kekentalan darah dan peningkatan risiko pembentukan gumpalan darah, yang merupakan pemicu utama stroke pada anak-anak.
Baca Juga: Hari Peduli Stroke Anak, Gejala Awal Stroke pada Anak dan Pencegahannya
Berikan Pengetahuan Mengenai Produksi Pakaian Dalam dengan Cara Edukatif, Rider Resmikan Establishment Underwear Factory di KidZania Jakarta
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR