"Untuk pusling ini kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat," sebutnya.
"Selain itu, dihadirkan pula beberapa dokter spesialis terutama dokter spesialis kandungan dan kebidanan," kata Bidan Imelda melanjutkan.
Bidan yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Kelas D Pratama, Kabupaten Tambrauw ini juga mengatakan, untuk penyuluhan kesehatan reproduksi biasanya dilakukan penyulihan, edukasi, bahkan konseling.
"Ini semua bukan hanya untuk wanita usia subur saja, tetapi untuk semua masyarakat.
Jadi, setiap kali ada pelayanan atau pun posyandu, di situlah kesempatan untuk kami melakukan edukasi," ungkapnya.
Adapun mereka bekerja sama dengan tokoh pemerintah, tokoh masyarakat (seperti pemimpin kampung), serta tokoh agama untuk memberikan edukasi kesehatan reproduksi kepada masyarakat.
Apabila ada stigma-stigma masyarakat, Bidan Imelda menyebut bahwa pihaknya tetap melakukan pendekatan kepada masyarakat.
Bahkan, selalu memberikan edukasi setiap kali pasien datang melakukan pengobatan atau mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Kami juga masuk di sekolah-sekolah untuk bisa memberikan edukasi, karena siswa-siswi yang bersekolah itu pada dasarnya sudah memiliki pengetahuan yang lebih baik," tutupnya.
Wah, hebat sekali dengan perjuangan para bidan ya, Moms.
Selamat Hari Bidan Sedunia! (*)
Baca Juga: Ciptakan Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Simpan Daftar Kontak Bidan Persalinan 24 Jam di Tangerang
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR