Misalnya, ibu mungkin merasa tertekan atau cemas jika mereka mengalami kesulitan menyusui, merasa tidak cukup memenuhi kebutuhan bayi, atau merasa terganggu oleh perubahan fisik yang terkait dengan menyusui, seperti rasa nyeri atau ketidaknyamanan.
Selain itu, ibu yang menyusui juga mungkin mengalami tekanan tambahan dari ekspektasi sosial dan budaya terkait dengan menyusui, seperti tekanan untuk berhasil menyusui secara eksklusif atau untuk mencapai standar tertentu dalam produksi ASI.
Semua ini dapat menyebabkan stres tambahan dan memperburuk gejala baby blues pada ibu yang menyusui.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ibu yang menyusui mengalami baby blues meliputi:
1. Perubahan Hormonal
Proses menyusui memengaruhi produksi hormon, termasuk prolaktin dan oksitosin, yang dapat memengaruhi suasana hati dan mood ibu.
2. Stres dan Kecemasan
Merawat bayi baru lahir, terutama dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan, bisa menjadi sumber stres dan kecemasan yang besar bagi ibu yang menyusui.
3. Kekhawatiran akan Kesehatan dan Kesejahteraan Bayi
Ibu yang menyusui mungkin merasa tertekan oleh kekhawatiran tentang kesehatan dan kesejahteraan bayi mereka, terutama jika bayi mengalami masalah seperti kesulitan menyusu, kembung, atau kolik.
4. Tidak Cukup Istirahat dan Perubahan Pola Tidur
Baca Juga: Kenali Gejala Baby Blues Syndrome yang Kerap Dialami Ibu Baru
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR