Nakita.id - Orang tua adalah figur penting dalam perkembangan anak-anak mereka.
Peran orang tua tidak hanya sebagai pembimbing, tetapi juga sebagai model perilaku dan sumber kasih sayang.
Namun, terkadang dalam dinamika keluarga, orang tua dapat terjebak dalam pola perilaku yang disebut pilih kasih.
Apa itu pilih kasih, dan bagaimana dampaknya pada anak-anak?
Pilih kasih terjadi ketika orang tua memberikan perlakuan yang tidak adil atau tidak seimbang kepada anak-anak mereka.
Ini bisa berupa memberikan perhatian, perhatian, atau hadiah yang lebih kepada satu anak daripada yang lain, atau memberikan hukuman yang lebih berat kepada satu anak daripada yang lain dalam situasi yang sama.
Pilih kasih bisa timbul dari berbagai alasan, termasuk preferensi orang tua, perbedaan kepribadian anak, atau masalah dalam hubungan orang tua itu sendiri.
Salah satu penyebab utama pilih kasih adalah preferensi subjektif orang tua terhadap satu anak daripada yang lain.
Misalnya, orang tua mungkin lebih dekat secara emosional dengan salah satu anak mereka atau merasa lebih terhubung dengan minat atau kepribadian tertentu dari satu anak daripada yang lain.
Dinamika keluarga juga bisa memainkan peran dalam pilih kasih.
Misalnya, jika satu anak dianggap sebagai "anak kesayangan" oleh anggota keluarga lainnya, itu bisa memicu rasa cemburu dan ketidakadilan pada anak-anak lainnya.
Baca Juga: Jangan Dulu Emosi, Begini Cara Tepat Menghadapi Ibu Mertua yang Pilih Kasih
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR