Nakita.id - Zat besi adalah nutrisi penting yang memainkan peran vital dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk produksi hemoglobin, komponen utama sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Kekurangan zat besi, terutama pada anak-anak, dapat berdampak serius pada kesehatan dan perkembangan mereka.
Berikut adalah beberapa dampak utama dari kekurangan zat besi pada anak-anak, melansir dari Baby Center.
Anemia defisiensi besi adalah salah satu dampak paling umum dari kekurangan zat besi pada anak-anak.
Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin, yang mengakibatkan kurangnya oksigen dalam darah.
Gejala anemia termasuk kelelahan, pucat, sesak napas, dan penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Zat besi sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan pertumbuhan yang terhambat, berat badan yang rendah, dan keterlambatan dalam perkembangan motorik.
Selain itu, kekurangan zat besi juga dapat mempengaruhi perkembangan kognitif, termasuk penurunan kemampuan belajar dan konsentrasi.
Anak-anak dengan kekurangan zat besi sering menunjukkan perubahan perilaku dan emosi.
Mereka mungkin menjadi lebih mudah marah, kurang bersemangat, dan memiliki masalah dengan perhatian dan fokus.
Baca Juga: Jangan Biarkan Bayi Alami Kekurangan Zat Besi, Ini Tanda-tandanya
Hal ini dapat berdampak negatif pada performa akademis dan interaksi sosial mereka.
Zat besi adalah komponen penting dalam fungsi sistem kekebalan tubuh.
Kekurangan zat besi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat anak lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Anak-anak yang kekurangan zat besi cenderung lebih sering sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari penyakit.
Anak-anak yang kekurangan zat besi sering mengalami kelelahan kronis karena tubuh mereka tidak mendapatkan cukup oksigen untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Kelelahan ini tidak hanya mempengaruhi energi fisik tetapi juga mempengaruhi kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah dan bermain.
Mencegah dan menangani kekurangan zat besi pada anak melibatkan beberapa langkah penting:
- Pola Makan Seimbang: Pastikan anak mendapatkan makanan yang kaya zat besi, seperti daging merah, ikan, unggas, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau.
- Suplemen Zat Besi: Dalam kasus kekurangan zat besi yang parah, dokter mungkin akan meresepkan suplemen zat besi untuk membantu mengembalikan kadar zat besi dalam tubuh.
- Cek Kesehatan Rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau kadar zat besi dan hemoglobin anak dapat membantu mendeteksi kekurangan zat besi sejak dini.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan zat besi yang cukup melalui diet seimbang dan, jika perlu, suplemen zat besi.
Baca Juga: Tak Hanya Bikin Si Kecil Lahap Makan, Ini Manfaat Teri Nasi untuk MPASI Bayi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR