Hal ini dapat berdampak negatif pada performa akademis dan interaksi sosial mereka.
Zat besi adalah komponen penting dalam fungsi sistem kekebalan tubuh.
Kekurangan zat besi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat anak lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Anak-anak yang kekurangan zat besi cenderung lebih sering sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari penyakit.
Anak-anak yang kekurangan zat besi sering mengalami kelelahan kronis karena tubuh mereka tidak mendapatkan cukup oksigen untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Kelelahan ini tidak hanya mempengaruhi energi fisik tetapi juga mempengaruhi kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah dan bermain.
Mencegah dan menangani kekurangan zat besi pada anak melibatkan beberapa langkah penting:
- Pola Makan Seimbang: Pastikan anak mendapatkan makanan yang kaya zat besi, seperti daging merah, ikan, unggas, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau.
- Suplemen Zat Besi: Dalam kasus kekurangan zat besi yang parah, dokter mungkin akan meresepkan suplemen zat besi untuk membantu mengembalikan kadar zat besi dalam tubuh.
- Cek Kesehatan Rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau kadar zat besi dan hemoglobin anak dapat membantu mendeteksi kekurangan zat besi sejak dini.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan zat besi yang cukup melalui diet seimbang dan, jika perlu, suplemen zat besi.
Baca Juga: Tak Hanya Bikin Si Kecil Lahap Makan, Ini Manfaat Teri Nasi untuk MPASI Bayi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR