Nakita.id - Keputihan merupakan cairan yang keluar dari vagina dan merupakan hal normal bagi setiap wanita.
Cairan ini berfungsi membersihkan dan melindungi vagina dari infeksi.
Namun, ada kalanya keputihan menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Berikut ini adalah tanda-tanda keputihan yang berbahaya dan perlu diwaspadai.
- Kuning atau Hijau
Keputihan yang berwarna kuning atau hijau biasanya menunjukkan adanya infeksi. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Salah satu infeksi yang sering ditandai dengan keputihan berwarna kuning atau hijau adalah trikomoniasis, yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.
Gejala lainnya bisa meliputi bau tidak sedap dan rasa gatal atau terbakar di area vagina.
- Abu-abu
Keputihan berwarna abu-abu seringkali dikaitkan dengan bacterial vaginosis (BV), sebuah kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina.
BV biasanya disertai dengan bau amis yang sangat menyengat, terutama setelah berhubungan seksual.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! Cara Bersihkan Vagina yang Benar, Atasi Keputihan
- Merah atau Cokelat
Keputihan yang berwarna merah atau cokelat dapat mengindikasikan adanya perdarahan, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Keputihan ini bisa terjadi pada saat menstruasi atau setelah menstruasi, namun jika terjadi di luar siklus menstruasi, perlu diwaspadai.
Penyebabnya bisa termasuk polip, infeksi, atau dalam kasus yang lebih serius, kanker serviks.
- Kental dan Menggumpal
Keputihan yang kental dan menggumpal seperti keju cottage sering kali menandakan infeksi jamur, seperti kandida.
Infeksi ini biasanya juga disertai dengan rasa gatal yang hebat dan sensasi terbakar di sekitar area vagina.
- Berbusa
Keputihan berbusa biasanya dikaitkan dengan trikomoniasis.
Selain berbusa, keputihan akibat infeksi ini juga bisa berwarna kuning atau hijau dan berbau tidak sedap.
- Bau Amis
Baca Juga: Bahaya Jika Diabaikan, Ternyata Begini Perbedaan Keputihan Normal dan Tidak Normal
Bau amis yang kuat sering kali merupakan gejala bacterial vaginosis.
Kondisi ini terjadi ketika bakteri alami di vagina tidak seimbang, mengakibatkan pertumbuhan bakteri jahat yang berlebihan.
- Bau Tidak Sedap
Keputihan yang berbau tidak sedap secara umum bisa menjadi tanda adanya infeksi.
Infeksi seperti trikomoniasis atau bacterial vaginosis seringkali disertai dengan bau tidak sedap yang khas.
Rasa gatal atau terbakar di sekitar area vagina yang menyertai keputihan bisa menjadi tanda infeksi.
Infeksi jamur, bacterial vaginosis, dan trikomoniasis semuanya bisa menyebabkan gejala ini.
Nyeri saat berhubungan seksual atau buang air kecil juga bisa menjadi tanda adanya infeksi.
Infeksi seperti klamidia atau gonore dapat menyebabkan gejala ini, dan penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami nyeri tersebut.
Jika Moms mengalami tanda-tanda keputihan yang tidak normal seperti yang telah disebutkan di atas, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk masalah kesuburan dan penyebaran infeksi ke organ lain.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin mengambil sampel keputihan untuk dianalisis di laboratorium.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter akan menentukan penyebab keputihan abnormal dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Pengobatan dapat berupa antibiotik, antijamur, atau pengobatan lainnya tergantung pada penyebab infeksi.
Untuk mencegah keputihan abnormal, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
Cuci area vagina dengan air hangat dan sabun yang lembut.
Hindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras yang dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri di vagina.
Pastikan untuk selalu menggunakan pakaian dalam yang bersih dan kering.
Bahan katun lebih disarankan karena memungkinkan sirkulasi udara yang baik dan mengurangi risiko pertumbuhan jamur.
Douching dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami di vagina dan meningkatkan risiko infeksi.
Sebaiknya hindari praktik ini kecuali atas rekomendasi dokter.
Ganti pembalut atau tampon secara teratur untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Baca Juga: Benarkah Keputihan Bisa Terjadi pada Balita Perempuan? Begini Penjelasan Dokter Obgyn
Hindari penggunaan pembalut yang mengandung pewangi atau bahan kimia yang dapat mengiritasi vagina.
Kondom dapat membantu mencegah penularan infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan keputihan abnormal.
Keputihan adalah fenomena alami yang dialami oleh setiap wanita.
Namun, perubahan warna, konsistensi, bau, dan gejala tambahan yang menyertainya bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.
Jika mengalami keputihan yang tidak normal, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Dengan menjaga kebersihan dan mengambil langkah pencegahan, Moms dapat mengurangi risiko mengalami keputihan abnormal dan menjaga kesehatan reproduksi dengan baik.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Dianggap Tak Wajar, Lantas Normalkah Anak Balita Perempuan Alami Keputihan?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR