Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko keguguran, terutama pada trimester pertama kehamilan.
Jahe diketahui memiliki sifat yang dapat merangsang aliran menstruasi dan dalam beberapa kasus, bisa menyebabkan kontraksi rahim.
Jahe dapat menurunkan kadar gula darah. Bagi ibu hamil yang memiliki diabetes gestasional atau gangguan gula darah lainnya, konsumsi jahe perlu diawasi dengan ketat.
Jahe dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah, obat diabetes, dan obat tekanan darah tinggi.
Jika ibu hamil sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe.
Jahe memiliki efek menurunkan tekanan darah, yang bisa menjadi masalah bagi ibu hamil dengan tekanan darah rendah.
Konsumsi jahe yang berlebihan dapat menyebabkan pusing, pingsan, dan gangguan sirkulasi darah.
Meskipun jahe bisa membantu pencernaan, dalam beberapa kasus, konsumsi jahe yang berlebihan dapat menyebabkan mulas, diare, dan iritasi perut.
Untuk meminimalkan risiko, berikut adalah beberapa panduan konsumsi jahe yang aman bagi ibu hamil:
Sebelum mengonsumsi jahe atau suplemen jahe, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Mengatasi Demam pada Anak dengan Resep Jahe, Ini Cara Membuatnya
Dokter dapat memberikan rekomendasi dosis yang aman berdasarkan kondisi kesehatan ibu hamil.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR