Batasi konsumsi jahe hingga tidak lebih dari 1 gram per hari. Jumlah ini dianggap aman dan cukup untuk meredakan mual tanpa menimbulkan risiko besar.
Jahe dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, seperti teh jahe, jahe segar, atau suplemen jahe.
Teh jahe dan jahe segar biasanya lebih aman daripada suplemen jahe, yang mungkin mengandung dosis lebih tinggi.
Jika mengalami gejala seperti pusing, pingsan, atau gangguan pencernaan setelah mengonsumsi jahe, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter.
Ibu hamil dengan riwayat keguguran, pendarahan, atau masalah kesehatan serius lainnya harus sangat berhati-hati dalam mengonsumsi jahe.
Dalam kasus ini, lebih baik menghindari jahe sama sekali atau hanya mengonsumsinya di bawah pengawasan medis.
Itulah dia penjelasan mengenai manfaat beserta risiko konsumsi jahe pada ibu hamil.
Jahe memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi konsumsi jahe selama kehamilan perlu dilakukan dengan hati-hati.
Risiko potensial seperti peningkatan risiko keguguran, pengaruh pada kadar gula darah, dan interaksi dengan obat-obatan menjadikan konsultasi dengan dokter sebagai langkah penting sebelum mengonsumsi jahe.
Dengan mengikuti panduan konsumsi yang aman dan mempertimbangkan alternatif alami lainnya, ibu hamil dapat mengatasi masalah kehamilan dengan lebih aman dan efektif.
Baca Juga: Tips Aman Mengonsumsi Jahe Bagi Ibu Hamil Agar Mendapat Khasiatnya
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR